Prospek Usaha Pembuatan Pupuk Kotoran Kambing

Saya masih percaya, bahwa usaha apapun bila ditekuni dengan sungguh-sungguh, maka dapat memberikan hasil. Hal tersebut tidak terkecuali dengan kotoran kambing, kalau ditekuni dengan sungguh-sungguh, ternyata bisa menjadi pekerjaan yang menguntungkan.

Banyak petani yang saya temui, setelah mencoba berbagai jenis pupuk kandang, mereka mengatakan bahwa pupuk kandang yang berasal dari kotoran kambing, ternyata kualitasnya dirasa lebih baik dari pada kotoran sapi atau ayam.

Ada sebuah tayangang yang menampilkan sosok pemuda yang membuka usaha pembuatan pupuk kandang kotoran kambing. Modal awal yang dia keluarkan sebesar 5 jt, yaitu untuk membeli bahan baku dan 2,5jt untuk beli mesin penggiling kotoran. Sedangkan lokasi usahanya saat ini, masih menyewa di lahan milik warga lain, dengan biaya sekitar 10 jt.

Alasan dia memilih untuk mengolah kotoran kambing karena menurut dia kotoran kambing itu lebih mudah diproses, dan kandungannya lebih baik dari kotoran hewan lain.

Sedangkan, untuk jenis kambing yang dia ambil kotorannya adalah dari jenis kambing etawa, tujuannya karena kotoran kambing etawa tidak menggumpal, sedangkan kotoran kambing lain yang menggumpal sehingga sulit untuk dihancurkan.

Hal pertama yang dia lakukan saat bahan baku kotoran itu sampai di lokasi adalah kegiatan sortir, tujuannya untuk mencegah barang yang tidak diinginkan ikut tergiling.

Setelah proses sortir selesai, maka kotoran akan dicampur dengan dolomit, setelah itu langsung digiling, baru setelah itu kotoran diberi cairan pengurai (nitrobakter). Baru setelah itu, kotoran difermentasikan, biasanya seminggu atau dua minggu, sebenarnya semakin lama kotoran difermentasikan maka hasilnya semakin baik.

Tetapi biasanya, belum sampai seminggu difermentasikan, pupuk sudah banyak dipesan petani, sehingga hal inipun seringkali menjadi polemik. Hal ini juga mengindentifikasikan, bahwa kebutuhan pupuk di kalangan petani sangat tinggi, dan suplaynya masih terbatas.

Jika kotoran yang masuk dalam kondisi basa, maka ini akan menjadi hambatan, karena akan menyulitkan dalam proses penggilingan.

Harga jualnya, untuk satu karung besar dihargai 30rb dan karung kecil harganya 15rb, untuk daerah luar perlu ditambah ongkir.

Untuk tempat penyimpanan pupuk ini dibuat dari bahan bambu terbuka, dan dengan atap plastik, tujuannya agar sinar matahari dapat membantu mengeringkan pupuk.

Tinggalkan Balasan