Pengairan Lahan Kering dengan Menggunakan Botol Air Mineral

Beberapa waktu yang lalu, saya sudah menuliskan beberapa cara yang saya lakukan, untuk membuat pengairan yang paling efektif, paling hemat air, dan yang paling penting agar tanaman  tetap dapat menghasilkan panen dalam jumlah yang sama seperti saat diairi dengan cara konvensional.

Hal ini saya lakukan, karena pada waktu ini, daerah tempat tinggal saya sudah memasuki musim kemarau, dan hujan baru akan turun sekitar 5 – 6 bulan lagi. Karena itu penggunaan air harus dihemat, meskipun itu untuk menyiram tanaman.

Cara yang saya gunakan sebelumnya, adalah dengan membuat air menetes dengan bantuan kain ataupun selang karet. Tetapi dari semua cara yang sudah saya lakukan tersebut, saya masih menganggapnya kurang efektif, karena air yang digunakan adalah air kolam yang kotor, dan memiliki banyak endapan. Sering kali kotorannya mengendap di kain ataupun selang karetnya, sehingga harus sering dibersihkan.

Sementara itu, jika harus selalu menggunakan air bersih saya merasa sayang, karena air tersebut masih bisa digunakan untuk keperluan lain yang lebih penting.

Lalu saya mulai berfikir bahwa bagaimana caranya, agar tanaman dapat mengambil sendiri air yang dibutuhkan dari tempat penyimpanannya. Mungkin mirip seperti hidroponik ataupun aquaponik, tetapi saya ingin agar tanaman ini sepenuhnya ditanam di dalam tanah.

Pada waktu itu saya ingin agar konsep pengairan ini dibuat mirip seperti konsep tempat air minum pada peternakan ayam. Jadi, air minum tidak akan keluar jika tidak diminum oleh ayam. Jika, kondisi ini diterapkan pada tanaman maka pastinya jumlah air yang diambil oleh tanaman akan sangat disesuaikan oleh kebutuhannya, jadi tidak ada air yang terbuang dengan sia-sia.

 

Untuk proses pembuatan pengairan ini, yaitu anda hanya perlu menyiapkan botol minuman yang terbuat dari plastik, anda dapat menggunakan semua jenis botol plastik, dari semua merk dan ukuran. Tetapi pastinya, semakin besar ukuran botolnya, maka akan semakin banyak jumlah air yang dapat disimpan, dan semakin awet airnya.

Setelah itu anda cukup membuat satu lubang kecil, pada bagian bawah botol plastik tersebut. Pastikan bahwa botol tersebut kedap, atau dalam keadaan tidak bocor. Karena pada saat botol berada dalam kondisi seperti ini, maka air yang ada di dalam botol tidak akan mengalir keluar, jika tidak ada tekanan dari dalam ataupun dihisap dari luar.

Jangan buat lebih dari satu lubang, karena akan ada lubang yang menghisap udara sehingga air akan keluar dengan sendirinya. Ataupun jangan sampai botol tersebut bocor, karena udara akan masuk melalui celah kebocoran tersebut, sehingga akan mendorong air untuk keluar.

Jadi, jika anda bermaksud ingin menambah jumlah air yang dimasukkan ke dalam tanah, maka sebaiknya anda menambah jumlah botolnya, dan bukannya menambah jumlah lubang pada botol yang sama.

Setelah itu kita tinggal menggali lubang disekitar tanaman yang akan kita airi, fungsi dari lubang ini yaitu untuk meletakkan botol agar dapat berdiri tegak, sehingga lubang kecil yang ada pada bagian bawah botol, dapat menyentuh tanah, yang kemudian dapat dihisap oleh akar tanaman.

Biasanya jika kondisi tanah terlalu kering, maka secara otomatis, air yang ada di dalam botol akan tertarik keluar, cepat atau lambatnya air keluar dari dalam botol, tidak bisa dipastikan. Tetapi yang jelas cara ini sangat efektif untuk mengurangi jumlah air yang menguap saat terkena sinar matahari. Karena pengairannya langusung masuk ke dalam tanah.

Saya rasa cara ini baik untuk digunakan pada lahan kritis yang sulit air di tempat yang jauh dari rumah. Dan digunakan untuk mengairi pohon yang digunakan sebagai penghijauan.

Tinggalkan Balasan