Tahap Karantina Ikan Koi

Dalam budidaya ikan hias, karantina adalah salah satu tahap yang harus dilakukan oleh setiap peternak. Terutama jika ikan yang kita beli adalah jenis yang mahal, seperti misalnya ikan koi. Karena bukan tidak mungkin ikan yang baru saja kita beli ternyata membawa bibit penyakit dari luar, sehingga jika langsung dimasukkan ke kolam pemeliharaan kita, maka penyakit tersebut bisa menjangkiti ikan kita yang sehat.

Cara ini saya dapatkan dari salah seorang teman yang katanya dia mendaptkannya dari sumber KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan). Dan cara untuk mengkarantina ikan koi yaitu :

 

  • Pertama ikan yang baru saja kita beli, akan kita letakkan pada wadah yang terpisah dari ikan kita yang sudah lama.
  • Lalu pada hari pertama sampai ketiga kita siapkan air dan garam ikan, perbandinganya adalah setiap ons garam ikan untuk 100 liter air.
  • Pertama kita akan menyalakan aerator terlebih dahulu, tujuannya agar garam ikan dan air dapat tercampur dengan sempurna. Lalu kita akan masukkan kantong yang berisi ikan koi yang baru saja kita beli kedalam wadah tersebut, tujuannya agar suhu air yang ada di dalam wadah bisa sama dengan air yang ada di dalam kantong pembungkus.
  • Lalu setelah diperkirakan suhunya sudah sama, maka kita bisa mulai membuka ikatan di plastik pembungkus ikan koi, dan kita akan membiarkan ikan koi keluar dengan sendirinya dari pembungkus ke dalam wadah karantina, dan tidak perlu kita paksa keluar. Dan perlu diingat bahwa selama masa karantina kita dilarang memberi pakan ikan koi.
  • Gunakan Heater untuk menjaga suhu air berada di kisaran 28ºC sampai 32ºC selama tiga hari pertama.
  • Pada hari ketiga jika ikan sudah mulai dapat beradaptasi dengan air dalam wadah karantina, maka langkah berikutnya adalah proses untuk menghilangkan parasit atau kutu yang terbawa dari tempat sebelumnya.
  • Cara yang bisa kita gunakan adalah dengan memberi Dimilin (obat pembunuh kutu jarum dan parasit) Dosis yang dapat kita gunakan yaitu 1 gram dimilin kita larutkan ke dalam 1000 liter air. Sebagai media mencampurnya kita bisa menggunakan ember atau tempat penyimpan air yang lain.
  • Setelah larutan tersebut jadi, maka langkah selanjutnya masukkan larutan dimilin ini ke wadah karantina, dan proses perendaman ini berlangsung selama satu malam.
  • Pada hari keempat, ganti air yang sudah mengandung demilin pada wadah karantina. Lalu masukkan air yang baru ke dalam wadah, dan kita akan biarkan ikan beradaptasi dengan air yang baru tersebut setidaknya selama satu hari satu malam.
  • Pada hari kelima, kita akan masukkan garam ikan dan elbagin / elbayu (obat anti stres pada ikan). Dosis yang dapat kita berikan yaitu dengan mencampurkan 1000 liter air dan 1 Kg garam ikan ditambah dengan 10 gram elbayu. Proses ini setidaknya akan memakan waktu selama dua hari.
  • Lalu pada hari ketujuh air dalam wadah karantina yang sudah mengandung garam dan elbayu, akan kita ganti dengan menggunakan air yang berasal dari kolam ikan yang akan ditempati oleh ikan baru tersebut.
  • Lalu setelah menempati kolam yang sudah disediakan, maka ikan sudah bisa diberi makan.

 

Untuk ikan koi jika ada ikan baru yang langsung saja kita masukkan ke dalam kolam, maka sering terjadi ikan baru tersebut ternyata membawa bibit penyakit, dan tidak jarang juga ikan yang baru dan juga ikan yang lama akan mati secara bergantian. Dan jika sudah begini, maka kita sendiri sebagai peternak yang akan mengalami kerugian.

Bahkan beberapa teman mengatakan, akibat kematian ikan koi yang tidak dikarantina, bisa sampai menghabiskan seluruh ikan yang ada di dalam kolam. Pastinya jika dihitung secara nominal, maka jumlahnya pasti banyak. Karena kita tahu bahwa ikan koi harganya cukup mahal.

Tinggalkan Balasan