Pengiriman Hewan Antar Pulau di Indonesia

Waktu lebaran kemarin, saya berkunjung ke rumah salah seorang saudara yang memiliki peternakan ikan hias. Pada waktu itu saya sempat mengobrol dengannya tentang ikan hias yang dia pelihara, dan ternyata usahanya tersebut kini cukup sukses, bahkan untuk ikan gabusnya sendiri telah dikirimkan ke banyak daerah, dan tidak jarang dia mendapatkan pesanan dari luar pulau Jawa.

Pada artikel ini saya akan berbagi tentang proses pengiriman ikan antar pulau yang telah dia lakukan. Yang pertama bahwa proses pengiriman ini tidak dia lakukan sendiri, hal ini dikarenakan dia sudah sibuk bekerja di pabrik dan harus mengurusi ikannya sendiri, jadi dia bekerja sama dengan orang lain untuk melakukan proses pengirimannya. Untuk ekspedisi yang biasa mereka gunakan adalah TIKI,

Untuk wilayah luar Jawa yang sering dia kirimi ikan, yaitu daerah Pekanbaru dan Balikpapan, sedangkan untuk wilayah pulau Jawa yang sering mereka kirimi yaitu Jogjakarta. Biasanya untuk pengiriman luar Jawa memakan waktu sekitar 4 hari, baik itu untuk ke Pekanbaru (di Sumatra) maupun ke Balikpapan (di Kalimantan). Sedangkan untuk pengiriman di pulau Jawa sendiri biasanya memakan waktu 2 hari.

Proses ikan sampai siap dikirim, biasanya ikan akan dipuasakan dulu selama 1 hari penuh, baru setelah itu ikan akan dimasukkan ke dalam kantong plastik biasa, setelah kantong tersebut diberi air secukupnya, maka kantong akan diisi dengan oksigen.

Untuk menambah keamanan paketnya, maka kantong plastik tersebut akan dimasukkan kembali ke dalam box sterofom, sedangkan ukuran box ini sendiri juga tergatung dari besarnya ikan atau jumlah ikan yang akan dikirim, jadi semakin besar atau semakin banyak ikannya, maka box yang digunakan juga akan semakin besar.

Selama proses pengiriman ini ikan tidak akan diberi makan lagi, menurutnya ikan-ikan tersebut kuat menahan lapar setidaknya selama seminggu. Baru nanti setelah ikan-ikan tersebut sampai di tempat tujuan, ikan akan ditreatment kembali untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya, setelah itu ikan akan diberi makan. Semua hal ini dilakukan agar ikan tidak stress selama proses pengirimannya, sehingga resiko kematian ikan juga menjadi lebih kecil.

Untuk pengiriman paket hewan peliharaan, jumlah ikan yang ada di dalam box tidak dihitung berapa banyak, tetapi yang dihitung adalah dimensi wadahnya, tetapi jika ukuran beratnya lebih dominan, maka yang diukur adalah berat paketnya. Penghitungan biaya seperti ini adalah hal yang wajar, karena hampir semua ekspedisi yang saya temui menggunakan pola ini.

Biaya pengirimannya sendiri rata-rata untuk luar Jawa satu buah paket dihargai Rp 200.000, baik itu untuk pengiriman ke Pekanbaru maupun yang ke Balikpapan. Sedangkan untuk ke Jogjakarta biasanya dikenai biaya Rp 50.000 – Rp 70.000, biaya ini berbeda-beda karena tergantung dengan ukuran box yang dikirimkan pada saat itu.

Saya juga sempat bertanya apakah ikan-ikan tersebut juga dikenai biaya untuk karantina? Ternyata tidak ada hal seperti itu, jadi pengirimannya mirip seperti kita mengirim hewan lainnya. Tidak ada karantina untuk ikan-ikan tersebut, dan tidak ada biaya karantina, semua ikan tersebut langsung dikirimkan ke lokasi tujuan.

Tinggalkan Balasan