Di daerah sekitar tempat tinggal saya, ada salah satu pedagang yang menjual bibit ayam dan juga bebek, sebagai barang dagangannya, biasanya pangsa pasar para pedagang tersebut adalah anak-anak. Karena itu, maka sebenarnya hewan-hewan tersebut lebih mirip sebagai mainan, dari pada hewan peliharaan.
Saya kamarin sempat bertemu dengan salah seorang bapak yang membeli bibit bebek, dari salah seorang pedagang di pasar dekat rumah, dan saat saya bertanya tentang perihal bebek yang dia beli tersebut, ternyata bapak tersebut mengatakan bahwa dia sengaja membeli bebek tersebut, untuk dijadikan sebagai hadiah untuk anaknya.
Saya pernah mendapat informasi dari orang-orang yang sudah pernah membeli bibit ayam dan bebek dari pedagang keliling tersebut, mereka sama-sama mengatakan bahwa kualitas bibit yang mereka beli tersebut adalah bibit yang jelek. Bahkan, ada beberapa orang yang mengatakan bahwa bibit yang dijual tersebut adalah bibit sisa, yang tidak laku saat diseleksi oleh pabrik untuk dijual ke peternak, jika di tempat saya biasa disebut bibit yang tidak lulus seleksi ini sebagai bibit afkir.
Untuk seekor bibit bebek dipedagang keliling, biasa dijual dengan harga Rp 7.000/ekor, sedangkan untuk bibit ayam dijual dengan harga Rp 3.000/ekor. Jika dilihat maka untuk bibit ayam yang dijual oleh para pedagang tersebut, adalah ayam broiler, atau biasa juga disebut sebagai ayam potong atau ayam pedaging. Tetapi untuk bibit bebeknya saya kurang tahu persis dari jenis apa.
Setahu saya bahwa harga dari seekor bibit bebek di tingkat peternak, bisa mencapai Rp 9.000/ekor untuk bibit bebek yang kualitasnya biasa. Sedangkan untuk bibit bebek yang kualitasnya super, maka harga jual di tingkat peternak bisa mencapai Rp 12.000/ekor. Karena itu jika sampai ada pedagang yang menjual dengan harga Rp 7.000/ekor, maka dapat dipastikan bahwa dia mendapat bibit tersebut dengan harga yang lebih rendah dari pada itu. Jadi, dengan melihat selisih harganya tersebut, maka anda dapat membandingkan perbedaan kualitasnya.
Tinggalkan Balasan