Perlakuan Masyarakat terhadap Ayam Potong Jatah dari Kandang

Beberapa waktu yang lalu, saya diberi ayam potong oleh pemilik kandang ayam potong yang ada di sekitar tempat tinggal saya. Pemberian ayam potong, olehpara peternak ayam potong pada saat panen tiba seperti ini sangat sering dilakukan, biasanya ayam potong di tempat tinggal saya dipanen, pada saat usianya menginjak umur 40 hari. Jadi, biasanya saya dan juga beberapa tetangga yang lainnya, setiap dua bulan sekali akan mendapatkan jatah ayam potong.

Jika di rumah saya biasanya ayam potong jatah kami akan segera dipotong, dan diolah menjadi makanan. Tetapi ternyata ada juga tetangga saya yang tidak segera menyembelih ayam jatah mereka, tetapi mereka lebih memilih untuk memeliharanya dulu, sebelum akhirnya memutuskan untuk menyembelihnya.

Biasanya tetangga saya yang memelihara ayam jatah mereka, yaitu orang yang memang sudah memelihara ayam sebelumnya, jadi dia memang sudah punya kandang ayam, dan juga sudah memiliki pengalaman dalam memelihara ayam, jadi pakannyapun sudah dipersiapan.

Beberapa tetangga saya biasanya hanya menyembelih ayam, pada saat-saat tertentu saja, misalnya pada saat akan ada acara hajatan, syukuran, atau acara sejenis itu. Dan biasanya meskipun perkembangannya sudah tidak secepat saat ayam tersebut dipelihara di kandang khusus ayam pedaging, tetapi dengan merawatnya terlebih dahulu selama beberapa waktu, maka ternyata ukuran tubuh dari ayam tersebut dapat bertambah menjadi lebih besar lagi, dan pastinya jumlah dagingnya juga akan bertambah, dan sepertinya jumlah lemaknya juga dapat semakin berkurang dari pada saat pertama diberikan oleh kandang.

Hanya saja, saya mendengar dari beberapa tetangga, mereka mengatakan bahwa ayam potong jenis broiler seperti ini tidak dapat berumur panjang seperti jenis ayam kampung lainnya. Tetangga saya mengatakan bahwa ayam ini hanya dapat bertahan hidup setidaknya selama setahun, dan setelah itu ayam tersebut akan segera mati. Memang pada saat mencapai usia setahun tersebut, ukuran dari jenis ayam broiler tersebut jauh lebih besar dari pada kebanyakan jenis ayam kampung, dan sepertinya ayam ini seperti sudah tidak sanggup lagi untuk menggerakkan tubuhnya.

Hanya saja percobaan yang dilakukan oleh tetangga saya tersebut tidak didasari oleh faktor ekonomi, karena pastinya dengan merawat ayam broiler dengan sistem seperti merawat ayam kampung seperti ini, maka hasilnya sudah tidak ekonomis lagi, malah cenderung merugikan. Tetapi yang namanya ujicoba, sepertinya hanya untuk senang-senang saja, dan bukan dipraktekkan secara luas.

Tinggalkan Balasan