Penjual Bebek dan Ayam Keliling

Penjual bibit bebek dan ayam keliling, adalah sebuah profesi yang sangat umum untuk di daerah sekitar rumah tinggal saya. Biasanya pada pagi hari mereka akan berjualan di sekitar pasar, lalu saat akan memasuki jam pulang sekolah anak SD, biasanya mereka akan berpindah ke daerah depan pintu gerbang sekolahan SD. Biasanya pangsa pasar mereka adalah anak kecil, usia sekolah dasar, karena itu kebanyakan dari penjual tersebut, akan berada di daerah yang banyak anak-anaknya.

Biasanya untuk bibit ayam dan juga bebek yang digunakan sebagai barang dagangan, adalah bibit yang memiliki kualitas jelek. Menurut beberapa sumber, bahwa bibit tersebut biasanya sudah tidak lulus seleksi untuk dijual kepada para peternak, bisa karena cacat, ataupun karena memiliki kondisi tubuh yang lemah.

Karena kondisinya yang jelek itulah, maka harga bibit-bibit tersebut bisa menjadi sangat murah. Biasanya karena pangsa pasarnya adalah anak kecil, maka jika sampai bibit tersebut mengalami kematian, maka akan dianggap sangat wajar, karena yang merawatnya adalah anak kecil, yang belum berpengalaman dalam merawat hewan peliharaan, bagaimanapun juga mereka masih sangat suka bermain dengan hewan peliharaan mereka.

Tetapi jika dilihat dari sisi kondisi bibit yang dijual itu sendiri, maka memang benar saja jika bibit tersebut akan menjadi gampang sekali untuk mati. Bahkan mungkin tidak ada hubungannya antara bibit tersebut dirawat oleh orang yang berpengalaman ataupun oleh anak kecil, karena memang kondisi dari bibit-bibit tersebut yang sudah lemah.

Biasanya untuk lebih menarik minat, dari anak-anak kecil untuk membeli bibit tersebut, maka terkadang para penjual akan menyemprotkan cairan pewarna ke tubuh bibit yang akan mereka jual. Sehingga dengan adanya warna-warni yang mencolok dari bibit yang masih kecil tersebut, dengan adanya warna-warni yang bagus tersebut, maka akan membuat bibit tersebut terlihat lebih lucu dan menggemaskan, sehingga akan membuat anak kecil lebih tertarik untuk membelinya.

Untuk bahan pewarna yang digunakan dalam mewarnai bibit-bibit tersebut, sepertinya adalah sejenis pewarna makanan, ataupun sejenis pewarna yang mudah hilang. Jadi, biasanya setelah beberapa hari dirawat, maka warna dari bibit yang sudah kita beli tersebut akan luntur dan segera hilang, dan biasanya warna bulu dari bibit tersebut akan kembali kewarna asalnya.

Memang meskipun demikian ada beberapa orang yang menganggap bahwa metode pewarnaan pada bibit ayam dan bebek tersebut, adalah sesuatu yang tidak patut dilakukan atau dalam bahasa mereka tidak manusiawi / sesuatu hal yang kejam. Karena menganggap bahwa dengan melakukan pewarnaan pada bibit-bibit tersebut maka para penjualnya sudah melakukan tindakan penyiksaan.

Tinggalkan Balasan