Penyakit Sungut Melingkar pada Lele

Biasanya pada bulan Juni seperti ini di daerah Malang adalah waktu dimana masa puncak musim kemarau dan biasanya pada bulan September mendekati akhirnya dan dimulainya musim penghujan. Tetapi menurut BMKG, bahwa karena adanya musim kemarau yang berkepanjangan pada tahun lalu maka pada tahun ini sepertinya musim kemaraunya tidak akan lama.

Pada saat ini kondisi cuaca di Malang sedang mengalami suhu udara yang sedang dingin-dinginnya, dan biasanya pada waktu seperti ini adalah puncak dari musim kemarau. Tetapi karena adanya pergeseran cuaca tersebut, maka kondisi yang terjadi sekarang adalah suhu udara di siang hari panas terik menyengat, lalu mulai pada sore hari sering terjadi hujan, bahkan sampai pada intensitas yang lebat.

Ternyata kondisi cuaca yang kurang mendukung seperti ini, juga memberi dampak pada ikan lele yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat di sekitar rumah saya. Kondisi ini banyak mengakibatkan ikan lele terserang penyakit sungut melingkar, ciri dari penyakit ini yaitu melingkarnya sungut atau kumis yang ada di sekitar mulut ikan lele, karena penyakit ini bisa dilihat bahwa kumis ikan lele tersebut seperti melingkar atau menjadi kriting.

Dalam satu-dua hari jika ikan lele tidak segera mendapat penanganan mungkin belum akan terlihat apa-apa, tetapi jika sudah lebih dari waktu tersebut, maka ikan bisa kehilangan nafsu makannya dan akan mudah mati. Untuk kasus yang terjadi di kolam budidaya milik kakak saya sekarang, yaitu mulai dari kondisi ikan yang malas makan lalu ikan akan terlihat lemah dan berenang dengan lambat di dekat permukaan air sehingga dengan kondisi seperti ini membuat ikan tersebut menjadi mudah untuk dimangsa ikan yang lebih besar, tetapi kadang kala yang terlihat bahwa ikan lele yang terserang penyakit ini sudah mati terlebih dahulu sebelum dimangsa.

Yang terjadi pada ikan lele ini adalah akibat dari perubahan suhu air kolam yang terlalu mendadak, sehingga ikan belum sempat menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu air kolam. Sedangkan untuk perkiraan waktunya bahwa penyakit ini sering menjangkiti ikan, lebih sering terjadi jika pada saat panas terik di siang hari, tetapi kemudian pada saat suhu udara di malam hari berubah menjadi sangat dingin menusuk, kemudian pada saat itu juga disertai turunnya hujan deras, sehingga suhu air di dalam kolam menjadi turun secara drastis, kemungkinan besar juga ikan menjadi kaget karena perubahan suhu air yang menjadi dingin mendadak seperti itu. Ada banyak peternak yang mengatakan bahwa penyakit kumis kriting pada lele ini akibat dari suhu kolam budidaya yang terlalu dingin.

Gejala yang sering timbul akibat dari kondisi ini, yaitu seperti nafsu makan dari ikan mendadak berkurang atau malah tidak mau makan sama sekali, sehingga kondisi tubuhnya menjadi melemah, dan sungut atau kumis ikan lele menjadi melingkar, atau berubah kriting, jika sudah parah maka ikan kemungkinan juga bisa mati. Penyakit ini cukup mematikan untuk ikan yang masih kecil, dan berukuran sedang, tetapi untuk ikan yang sudah besar daya tahan tubuhnya sudah lebih baik, sehingga efeknya penyakit ini kadang tidak sampai mematikan seperti pada ikan yang masih kecil, bahkan banyak ikan yang berukuran besar masih sempat diselamatkan.

Untuk obat penyakit ini, ada beberapa merk yang dapat diberikan sebagai pencegahan dan juga pengobatan, tetapi mohon maaf karena saya juga lupa soal merk obat tersebut, tetapi biasanya untuk membeli obatnya kita tinggal tanya saja pada penjual, yang ada di toko pakan ternak, karena biasanya mereka sudah tahu soal obat untuk penyakit ini.

Tetapi yang paling penting adalah pencegahan dari penyakit ini, karena jika sudah sampai terserang maka akibatnya juga pasti akan terasa, sebaiknya jangan letakkan kolam ikan pada tempat yang terlalu teduh, karena hal ini membuat suhu air kolam menjadi sulit untuk naik. Ada beberapa peternak lain yang menyarankan untuk menggunakan heater jika kondisi air kolam terlalu dingin, ini juga merupakan salah satu langkah antisipasi, agar suhu kolam tidak sampai menjadi terlalu dingin.

Karena itu pengontrolan suhu air kolam terutama setelah terjadi hujan sangat diperlukan, karena kita harus menjaga agar suhu air kolam tidak terlalu turun sangat drastis, karena air hujan juga bersifat dingin sehingga untuk mengantisipasi agar air kolam tidak turun secara signifikan, maka kita bisa mengurangi sedikit air kolam lalu diganti dengan air tawar yang baru.

Tinggalkan Balasan