Pembuatan Bakso Daging Sapi di Pabrik

Kadang kita sering membeli bakso kemasan yang dijual pada mesin pendingin di supermarket atau minimarket, karena itu tidak ada salahnya jika kita mengetahui bagaimana proses pembuatan bakso yang dijual dalam kemasan tersebut. Berikut adalah proses pembuatannya.

Untuk bahan baku daging sapi yang digunakan pada proses pembuatan bakso ini, adalah jenis daging sapi berkualitas dengan kategori CL 95, atau dengan kata lain komposisi daging sebanyak 95% dan 5% sisanya adalah lemak.

Daging sapi kemudian akan digiling kasar, tujuannya agar memudahkan dalam proses pencampuran dan pembentukan bakso nantinya. Dalam proses pembuatan bakso ini digunakan berbagai campuran bumbu penyedap, dan tepung tapioka sebagai pengikat dan pembentuk adonan bakso.

Langkah selanjutnya daging giling tadi akan dicampur dengan semua bumbu dan tepung tapioka sampai tercampur merata, setelah semua bahan sudah mulai tercampur dengan baik, maka campuran akan ditambahkan es batu. Perlu anda ketahui bahwa es batu memiliki fungsi sebagai pembentuk tekstur kenyal pada bakso nantinya. Sedangkan proses pencampuran ini akan berlangsung selama 10 menit.

Setelah tercampur sempurna, maka adonan siap untuk dibentuk menjadi bakso. Jadi, adonan tadi akan langsung dimasukkan ke dalam mesin pembuat bakso, setelah itu bakso akan langsung keluar dalam bentuk bulat sempurna dengan ukuran yang seragam. Selanjutnya bakso yang sudah terbentuk akan melalui dua tahap pemasakan.

Tahap pemasakan yang pertama, bakso akan dimasak pada air panas dengan suhu 80°C, tujuan pemasakan yang pertama, yaitu untuk mematangkan bagian luar bakso agar bentuknya tetap sempurna. Proses pemasakan yang kedua akan menggunakan air dengan suhu diatas 90°C, tujuan pemasakan yang kedua ini yaitu agar seluruh bagian bakso matang sempurna.

Setelah bakso selesai dimasak pada bagian kedua, maka untuk menjaga kualitas, bakso-bakso tersebut akan langsung dibekukan dengan suhu -35°C selama 45 menit. Untuk sistem pembukannya sendiri, mereka menyebutnya dengan IQF, atau Individually Quick Frozen. Dengan sistem ini maka bakso akan awet cukup lama, meskipun tidak menggunakan bahan pengawet, selain itu tekstur bakso juga tidak menempel antara satu dengan lainnya.

Sebelum dikemas, bakso akan melalui metal detektor, atau alat pendeteksi logam. Tujuannya untuk mendeteksi agar tidak ada kontaminasi logam di dalam baksonya. Selama proses pengemasan, bakso tidak akan bersentuhan dengan tangan manusia lagi, tujuannya agar bakso tetap higienis.

Bakso ini tidak menggunakan bahan pengawet, karena setelah itu bakso akan terus disimpan di dalam lemari pendingin sampai tiba di tangan konsumen.

Tinggalkan Balasan