Pemijahan Induced Spawning

Pemijahan induced spawning atau disebut juga sebagai proses pemijahan secara alami, dalam proses pemijahannya ada sebagian perlakuan terhadap induk ikan bawal yang sama seperti pemijahan buatan. Hanya saja di sini kita membiarkan induk ikan bawalnya sendiri yang akan memijahkan telurnya, atau dengan kata lain kita tidak melakukan pengurutan/striping pada perut induk betina ikan bawal.

            Dalam proses pemijahan induced spawning ini, kita dapat menggunakan wadah berupa bak, atau kolam tembok, atau hapa. Hanya saja perlu untuk diingat bahwa selama proses pemijahan ini, kita memerlukan air yang terus mengalir masuk dan keluar dari tempat pemijahan. Debit air yang diperlukan untuk melakukan pengaliran air ini sekitar 0,5 liter perdetik.

            Langkah selanjutnya setelah persiapan ini selesai, kita akan mulai untuk melakukan pemilihan indukan ikan bawal yang akan kita pijahkan, baik itu untuk indukan jantan maupun juga untuk indukan betina. Langkah berikutnya adalah kita harus menimbang kedua indukan ikan bawal tersebut, proses penimbangan ini maksudnya adalah untuk mengetahui dosis dari hormon yang akan kita gunakan nantinya.

            Untuk proses penyuntikan dalam pemijahan induced spawning pada dasarnya sama dengan proses penyuntikkan untuk pemijahan induced breeding. Yang membedakan untuk keduanya adalah pada tahap ovulasinya, yaitu kita tidak melakukan pengurutan telur atau striping. Dalam proses pemijahan induced spawning ini, kita hanya menunggu telur dan juga sperma dari indukan bawal tersebut untuk keluar dengan sendirinya.

            Setelah telur dan juga sperma telah selesai dikeluarkan oleh indukan ikan bawal, maka langkah selanjutnya adalah proses untuk pengambilan telur-telur tersebut, dalam proses pengambilan telur tersebut kita dapat menggunakan scoopnet.

            Selanjutnya telur-telur tersebut dapat kita tampung sementara pada ember atau baskom untuk ditetaskan di aquarium atau juga corong penetasan. Pada bagian ini kita juga harus sangat memperhatikan sistem sirkulasi airnya, agar keberhasilan penetasan telur dapat sempurna.

            Setelah proses pemijahan selesai, maka indukan ikan bawal tersebut (baik jantan dan juga betinanya), dapat kita tangkap kembali untuk segera kita kembalikan kembali ke kolam induk jantan dan kolam induk betina.

 

Tinggalkan Balasan