Hal Unik dari Entog / Menthog

Pada artikel sebelumnya telah dibahas tentang keunggulan bulu entog sebagai bahan baku pembuatan kok (bulutangkis), tetapi pada artikel kali ini akan dibahas tentang keunggulan dari entog yang lainnya.

Untuk budidaya entog di daerah saya, masih belum ada budidaya yang berskala besar, yang ada hanyalah budidaya dalam jumlah kecil oleh beberapa rumah tangga. Dan biasanya entog juga dipelihara bersama dengan ayam, bebek, itik, ataupun angsa.

Sedangkan untuk pakan yang diberikan pemilik kepada entog peliharaan mereka, adalah pakan yang sama seperti yang diberikan untuk ayam, itik, bebek, dan juga angsa. Tetapi biasanya pemilik akan membedakan berdasarkan jumlahnya saja. Dan pakan yang umum diberikan kepada entog adalah dedak halus atau bekatul.

Mentog dalam sekali bertelur bisa menghasilkan sepuluh butir telur, sedangkan untuk warna telur mentog sendiri adalah putih bersih, dan biasanya mentog akan mengerami telurnya sekitar lima minggu.

Sebaiknya setelah menetas anakan mentog tidak diumbar, atau dibiarkan terus bersama induknya, hal ini karena anakan mentog akan mati karena tidak terurus dan kurang makan, ataupun anakan tersebut bisa mati karena kecapaian, hal ini karena mereka akan mengikuti induknya yang terus-menerus bergerak.

Jadi sebaiknya anakan mentog diletakkan di dalam kandang yang sudah diberikan lampu penghangat, kira-kira sampai anakan mentog berumur satu bulan. Agar anak mentog tetap hangat dan makannya juga teratur, dan biasanya dengan cara ini maka jumlah kematian anak entog bisa berkurang banyak.

Meskipun bebek dan juga mentog sama-sama diberi pakan dedak oleh pemiliknya, tetapi kebanyakan orang menganggap bahwa daging yang dihasilkan oleh mentog rasanya lebih lezat. Memang hal ini tidak ada tolok ukurnya, dan merupakan pendapat dari individunya saja.

Selain itu biasanya unggas aquatic, seperti mentog, bebek dan angsa, sangat senang jika ada tempat untuk berkubang dan berendam. Karena itu beberapa orang akan berusaha untuk membuatkan kubangan sederhana yang dapat digunakan oleh entog mereka untuk berkubang. Biasanya kubangan tersebut terbentuk dari sisa bangunan untuk mengaduk gamping, ataupun campuran beton.

Tinggalkan Balasan