Kekurangan dan Keuntungan menggunakan Jaring Apung pada Kolam Lele

Saya sedang berkunjung ke Kota Jambi karena sedang ada tugas pekerjaan, karena itu saya akan berada di Kota ini selama beberapa waktu ke depan. Agak sulit ternyata untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan baru dan juga orang-orang yang sepenuhnya baru.

Tetapi ternyata dengan kesamaan hobi, saya menemukan seorang teman yang juga suka dengan budidaya ikan lele juga seperti saya. Hanya saja teman saya ini baru saja akan memulai untuk membudidayakan ikan lele. Jadi, dengan pengalaman yang saya  miliki saat beternak ikan lele di tanah Jawa, saya mengajarkan hampir semua pengetahuan yang saya miliki untuk memulai membudidayakan ikan lele.

Untuk kolam lele yang digunakan oleh teman saya adalah kolam dari tanah dengan ukuran yang agak besar, tetapi di dalam kolam tersebut telah di letakkan jaring apung sebanyak empat buah. Jadi di dalam kolam tersebut terdapat petak-petak jaring apung.

Dengan cara ini sepertnya saya dapat menarik kesimpulan bahwa ada keuntungan yang bisa saja di dapat oleh teman saya ini, yaitu dengan adanya jaring di dalam kolam, setidaknya dapat mengahambat masukkan ikan-ikan perdator atau hama yang lain, yang berasal dari perairan bebas untuk masuk ke dalam bagian dalam jaring. Hal ini karena memang kolam teman saya ini dialiri dengan menggunakan air sungai yang ada di atas kolam.

Selain itu dengan cara membagi kolam dengan menggunakan jaring, maka saat bibit ikan ditebar pada masing-masing jaring, maka ikan yang berada di jaring yang satu tidak akan dapat menyerang ikan yang ada di jaring yang lain, tetapi hanya ikan yang ada di jaring yang sama dengan dirinya. Sehingga jika terjadi perkelahian ikan tidak akan meluas ke seluruh bagian kolam.

Hanya saja kekurangan dengan menggunakan cara ini (seperti pengalaman saya sebelumnya dirumah), yaitu jika sampai terjadi masalah seperti misalnya masukknya zat kimia, atau zat beracun lainnya maka jaring yang dipasang tersebut tidak akan banyak membantu, karena semua ikan yang ada di dalam kolam tersebut akan langsung mati secara bersamaan.

Contoh yang lain, yaitu misalnya jika di dalam kolam airnya telalu keruh dan tidak sempat untuk mengganti, maka yang terjadi adalah semua ikan dalam kolam tersebut akan tetap mengalami penyakit perut buncit atau kembung ikan lele, yang bisa juga sampai mengakibatkan kematian masal.

Hal ini berbeda jika memang kita memisahkan kolam untuk masing-masing bibit secara terang-terangan, karena jika sampai ada masalah seperti masuknya bahan kimia atau kondisi kolam yang terlalu keruh, maka kondisi tersebut dapat dilokalisir hanya pada kolam yang terkena imbasnya saja, sehingga tidak sampai menjangkiti ikan di kolam yang lain.

Tetapi saya tidak mengatakan bahwa cara yang digunakan oleh teman saya ini salah, karena sebenarnya cara apapun yang digunakan dalam budidaya ikan lele, pasti semuanya memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Jadi sisanya tergantung pada diri anda masing-masing, akan menggunakan cara yang mana. Lagipula cara yang dianggap baik oleh seorang pembudidaya, belum tentu baik untuk pembudidaya yang lain.

Tinggalkan Balasan