Ikan Nila yang Baru ditebar Sudah Menghasilkan Anak

Hal ini memang cukup membingungkan, terutama kepada para peternak pemula. Karena menurut data yang banyak tersedia, bahwa seharusnya ikan nila itu baru akan menghasilkan anak, jika usia minimalnya sudah mencapai enam bulan.

Tetapi, mengapa ikan yang baru saja ditebar, misalnya masih berusia dua bulan atau tiga bulan di dalam kolam, tetapi ikan-ikan tersebut sudah menghasilkan anak? Lagi pula, ikan-ikan tersebut ukuran tubuhnyanya masih kecil-kecil, dan terlihat seperti ikan remaja. Ternyata hal tersebut memang bisa saja terjadi.

Setelah saya mengalami hal ini beberapa kali, saya menyadari, bahwa ikan nila tersebut meskipun ukurannya masih kecil, tetapi umurnya sudah tua. Jadi, biasanya ikan yang akan dijual oleh para pembibit ikan nila harus memiliki ukuran tertentu, sebelum bisa dijual, sehingga ikan yang pertumbuhannya lambat akan dijual belakangan. Dan semakin lama dijualnya, maka meskipun ukurannya masih kecil, tetapi usianya sudah tua.

Apa yang menjadi penyebab, sehingga ikan nila yang sudah menghasilkan anak ini menjadi masalah bagi peternak? Ternyata permasalahan ini berkaitan dengan kualitas panen yang diharapkan. Karena seharusnya pakan yang diberikan tersebut, sudah cukup membuat ikan tumbuh besar, tetapi karena banyak anak ikan yang ikut makan, sehingga banyak ikan dewasa yang menjadi kurus-kurus.

Belum lagi, faktor jumlah ikan yang semakin banyak di dalam kolam, akan membuat kolam menjadi terlalu sempit dan akan membuat ikan semakin berdesak-desakan. Akibatnya ikan akan saling berebut tempat, berebut oksigen, berebut makanan, dan saling bergesekan.

Karena pada dasarnya, peternak sudah menghitung luasan kolam dengan kapasitas ikan yang akan ditebar, jadi jika sampai populasi ikan membengkak, maka resiko kematian dan jumlah panenan yang tidak sesuai harapan.

Biasanya untuk mencegah hal ini, peternak akan memilih untuk membeli bibit anakan ikan yang berasal dari sortiran pertama atau kedua, kalau sudah sortiran yang terakhir, biasanya ikan yang dihasilkan lama panennya, dan ukurannya juga sulit besar.

Tetapi kalau sudah terlajur, bagaimana solusinya? Kita bisa melakukan sortir, jadi anakan yang sudah terlanjur lahir itu kita buang, atau pindahkan ke kolam lain. Biasanya, anakan yang dihasilkan oleh indukan yang lama besarnya begini, juga mengalami masalah yang sama seperti induknya, mereka sulit untuk tumbuh cepat, jadi bibit yang dihasilkan tidak begitu berharga, malah terkesan menyusahkan saja.

Kalau mau menggunakan cara yang lebih kejam, kita bisa memasukkan ikan lele ukuran sedang ke kolam ikan nila tersebut, tujuannya agar anakan yang lahir, bisa langsung dimangsa oleh ikan lelenya. Jadinya, kapasitas kolam tidak akan bertambah, dan tetap segitu-gitu saja, sampai waktu panen tiba.

Tinggalkan Balasan