Dalam melakukan penyuntikan kita juga memerlukan beberapa peratalan, peralatan yang perlu kita siapkan tersebut, yaitu spuit/jarum suntik, kapas, gunting, baskom, cutter, bulu ayam. Selain peralatan tersebut kita juga perlu mempersiapkan beberapa obat-obatan seperti, aquades, NaCl, dan perangsang seperti avaprim, LHRH atau chorulon atau donor dari ikan mas atau ikan lele.
Perhitungan dosis yang akan digunakan akan sangat tergantung pada jenis hormon, sebagai patokan dapat dilihat pada tabel berikut.
| No | Induk yang disuntik | Perangsang pemijahan | ||
| Hipofisa | Ovaprim | LHRH analog | ||
| 1 | Betina | 3 dosis | 0,75 ml/Kg | 3 ug/Kg |
| 2 | Jantan | 1 dosis | 0,5 ml/Kg | 2 ug/Kg |
Bila kita menggunakan kelenjar hipofisa dari ikan lain, maka kita bisa menggunakan donor dari ikan mas ataupun juga ikan lele. Dalam hal ini tidak ada hal khusus yang untuk syarat sebagai ikan donor yang akan kita gunakan kelenjar hipofisanya. Hal yang terpenting dari ikan yang akan kita ambil kelenjar hipofisanya adalah ikan tersebut sehat, tidak cacat, dan telah dewasa (telah berumur diatas satu tahun).
Untuk dosis penyuntikan kelenjar hipofisanya sendiri mengikuti tabel di atas. Maksud dari satu dosis artinya ikan donor yang akan diambil kelenjar hipofisanya memiliki berat yang sama dengan berat induk bawal yang akan disuntik. Pada artikel berikutnya akan dijelaskan bagaimana cara mengambil kelenjar hipofisa bila menggunakan ikan donor yang berasal dari ikan mas dan juga ikan lele.
Tinggalkan Balasan