Kondisi yang Harus Anda Ketahui Sebelum Mulai Beternak Cacing Tanah

Mungkin beberapa dari anda ada yang belum pernah melihat telur cacing tanah, bentuk telur cacing sendiri mirip seperti biji jeruk, hanya ukurannya yang lebih kecil, biasanya saat masih baru dikeluarkan, maka telur cacing berwarna hijau cerah, namun lama-kelamaan warnanya akan berubah menjadi semakin coklat. Setelah berubah menjadi kecoklatan, maka pada saat itu telur cacing siap untuk menetas.

Selain itu, perlu anda ketahui bahwa tidak ada jenis cacing jantan dan jenis cacing betina. Karena cacing merupakan hewan hemaprodit, yaitu jenis hewan yang memiliki kelamin jantan dan kelamin betina dalam satu tubuh.

Jadi, pada salah satu ujung tubuh cacing memiliki kelamin jantan, sedangkan pada ujung yang lain adalah betina. Meskipun memiliki dua jenis kelamin dalam satu tubuh, tetapi cacing tidak bisa melakukan pembuahan sendiri. Jadi cacing memerlukan individu lain untuk membantunya melakukan pembuahan.

Cara pembuahan pada cacing, yaitu dua ekor cacing akan saling berdekatan, lalu ujung tubuh cacing yang jantan akan berhadapan dengan ujung cacing lain yang betina. Sehingga masing-masing organ kelamin jantan pada cacing tersebut akan membuahi organ betina cacing lainnya. Setelah pembuahan, maka cacing akan segera mengeluarkan telurnya.

Untuk satu butir telur cacing atau yang kita sebut dengan kokon, jika sampai menetas dapat menghasilkan 4 – 10 ekor anakan cacing. Memang ada beberapa literatur lain yang mengatakan bahwa dalam satu kokon bisa menghasilkan sampai 20 butir telur. Mungkin ini berkaitan dengan proses pemeliharaannya, atau mungkin juga berasal dari faktor pakannya.

Perlu diketahui juga, bahwa cacing tidak mengenal yang namanya musim kawin, jadi bisa kawin kapan saja.

Siklus Daur Hidup cacing

Karena itu orang yang membudidayakan cacing, dapat melakukan panen sewaktu-waktu. Jadi, setelah cacing yang dipelihara sudah banyak, maka cacing bisa segera dipanen.