Cara pembuatan kolam ikan lele dari tanah

Sebenarnya tujuan kita untuk membuat kolam lele dari tanah adalah sama seperti kita sedang membuat petak sawah, yaitu untuk memerangkap air di dalam galian tanah agar tidak mudah untuk merembes keluar kolam.

Jenis tanah yang paling baik dalam menahan rembesan air adalah jenis tanah liat, karena tanah liat memiliki ikatan yang rapat antar partikelnya, sehingga sulit untuk dilalui air, dengan kata lain tanah jenis ini memiliki sifat yang kedap terhadap air. Sedangkan jenis tanah yang kurang baik untuk menahan air adalah jenis tanah berpasir, hal ini karena tanah berpasir terdiri atas tanah dan pasir, dan keduanya tidak bisa menyatu dengan baik, dan pada saat terkena air jenis tanah ini lebih mudah untuk saling melepaskan diri, sehingga air dengan mudah dapat melewatinya.

Langkah pertama dalam membuat kolam tanah adalah proses untuk menggali lubang yang akan dijadikan sebagai kolam, menurut ukuran panjang, lebar, dan ketinggian yang sudah dierencanakan. Tetapi dalam mengukur lubang tersebut usahakan agar mengukurnya dilebihkan sedikit karena kita akan membutuhkan bagian yang akan kita olah untuk dijadikan dinding dan dasar kolam, tujuannya agar kolam yang kita bangun ini lebih kedap air. Jika tanah yang kita miliki bukan tanah liat, maka kita dapat membuatnya agar menjadi memiliki sifat liat, caranya adalah:

Pada saat anda mulai menggali lubang, jangan membuang seluruh tanah galian kolam. Sisakan galian tanah tersebut pada bagian dasar kolam, lalu berikanlah air pada timbunan tanah tersebut. Setelah itu mulailah untuk mengolahnya, yaitu dengan cara menginjak-injak tanah tersebut sampai menjadi liat, cara melihat tanah tersebut telah menjadi liat, adalah dengan mengambil tanah tersebut lalu kepalkan, jika tanah ditangan anda tersebut sudah menyatu dengan baik dan tidak menyebar keluar dari jemari anda, maka tanah tersebut sudah siap untuk disusun sebagai pelapis dinding dan dasar kolam.

desain kolam ikan lele dari tanah

Pada saat anda mengolah tanah, usahakan semua sampah, baik itu ranting, daun kering, akar tanaman, ataupun sampah plastik, juga anda bersihkan. Hal ini dimaksudkan agar kolam tanah yang sedang dibuat ini tidak mudah bocor. Karena sampah tersebut tidak akan dapat menyatu dengan tanah di dinding dan dasar kolam, sehingga bagian tanah yang masih memiliki sampah tersebut akan lebih mudah retak, pecah dan saat air mulai memasuki celah retakan tanah tersebut, maka kemungkinan untuk bocor akan semakin besar.

Dalam menyusun tanah liat yang sudah kita olah tersebut, maka kita perlu membasahi bagian dinding kolam kita terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan agar lapisan tanah liat yang kita buat ini dapat menyatu dengan lapisan tanah asli pada dinding kolam. Kita dapat menyusun tanah liat yang kita dari bagian bawah kolam, terus sampai pada bagian atas kolam. Usahakan dalam menyusun dinding kolam kita membuat ukuran bagaian bawah dinding kolam tersebut lebih tebal dari pada bagian atas dinding kolam, sehingga jika dilihat akan membentuk seperti trapesium.

Tujuan membentuk bagian dalam kolam seperti ini adalah, untuk menahan tekanan air yang semakin ke dalam semakin besar, dengan memperbesar ketebalan lapisan dinding kolam bagian bawah maka diharapkan agar kolam ini tidak mudah rusak dan bocor karena kekuatan dari tekanan air.

Tujuan yang kedua dengan membuat dinding kolam dengan bentuk seperti ini adalah, untuk memudahkan kita dalam menyusun tanah liat, karena akan lebih sulit jika kita menyusun tanah tersebut dalam kondisi datar dari atas ke bawah (tanah akan lebih mudah jatuh).

Seperti halnya untuk melapisi dinding kolam, maka untuk dasar kolam kita juga melakukan hal yang sama. Yaitu, tanah liat yang sudah kita buat pada bagian dasar kolam yang sebagian sudah kita gunakan sebagian sebagai dinding, sebagian lagi akan kita ratakan, hingga tanah olahan tersebut dapat melapisi semua bagian dasar kolam.

Dalam mengolah tanah galian menjadi tanah liat, kita dapat menambahkan pupuk kandang ke dalam adukan tanah kita. Hal ini dimaksudkan agar nantinya saat kolam ini sudah difungsikan, maka kolam ini dapat menghasilkan pakan alami yang lebih banyak. Pada permukaan tanah, tingkat kesuburannya lebih tinggi daripada bagian bawahnya, jadi, saat kita mulai menggali kolam tanah yang ada pada bagian permukaan, yaitu dengan kedalaman sekitar 20-25cm dari permukaan tanah, lebih baik tanah ini disendirikan terlebih dahulu, karena tanah ini yang akan kita proses terlebih dahulu.

Peringatan, Saat kolam yang dibangun tersebut telah siap digunakan, maka jangan buru-buru untuk memasukkan ikan kedalamnya, karena masih ada kemungkinan kolam tersebut memiliki kandungan gas yang mungkin saja beracun. Karena itu kita harus berhati-hati dengan hal ini, dan yang harus dilakukan adalah membuang gas di dalam tanah/paling tidak dapat mengurangi kadar racunnya. Cara menghindari gas yang muncul dari dalam tanah tersebut, adalah dengan mengisi kolam kita dengan air, kira-kira dimana ketinggian maksimum dari air kolam yang akan kita gunakan nantinya. Setelah itu biarkan air tersebut selama beberapa hari tanpa kita apa-apakan, baru setelah itu kita bisa membuangnya lalu menggantikannya dengan air yang baru, dan setelah itu baru kita bisa mulai untuk memasukkan bibit ikan lelenya.

    • widhi on 8 Maret 2016 at 9:54 pm

    Reply

    Apa efeknya dalam pembuatan kolam tanpa dilakukan pengeringan dan pengapuran karna musim hujan…gan. Tolong penjelasannya karna pemula. Trims

      • Remi on 13 Maret 2016 at 4:13 am

      Reply

      Halo Widhi,

      Efek yang paling mungkin terjadi adalah, sebagian besar kuman dan bibit penyakit yg tertinggal dari proses budidaya sebelumnya tidak mati. Sehingga kolam kita tidak sepenuhnya steril

      Tetapi jika yang kita pakai adalah kolam yang baru, dan belum pernah dipakai sebelumnya, maka tidak masalah tidak dikeringkan dan diberi kapur dulu.

    • Wisnu on 11 Februari 2018 at 4:42 pm

    Reply

    Saya punya lahan dan kondisi tanahnya lembab dan sedikit becek,
    akhirnya saya membuat sebuah kolam di tempat tersebut,tetapi pada saat musim hujan kok kolam saya tidak bisa menyimpan air? Minta sarannya gan. Trimakasih

Tinggalkan Balasan