Pengalaman Beternak Lele dan Harga Jualnya pada Desember 2016

Beberapa waktu yang lalu saya sempat mengajarkan beberapa pengetahuan saya soal beternak lele kepada salah seorang teman, dia berkeinginan untuk memiliki usaha sampingan, yang bisa dijadikan untuk berwira usaha. Hal ini karena memang saya tahu bahwa pekerjaannya yang sekarang memang kurang bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.

Tetapi memang sebelumnya teman saya ini memiliki modal berupa kolam tanah bekas pemancingan milik mertuanya, sehingga saat mencoba untuk memulai usaha budidaya lele ini, dia sudah punya kolamnya, tetapi meskipun demikian biaya untuk memperbaiki kolam dan semua peralatannya membutuhkan biaya juga tidak sekikit.

Sehingga dengan banyaknya modal yang telah ditanamakan pada bisnis lelenya ini, wajar saja jika teman saya berharap agar ikan lele yang dia pelihara dapat berhasil sejak panen pertamanya.

Memang bukan perkara yang mudah dalam memulai usaha lele ini, karena teman saya tidak punya pengalaman sama sekali dalam budidaya ikan lele. Tetapi saya harus mengakui bahwa teman saya ini memiliki semangat dan juga keinginan untuk berhasil yang sangat tinggi.

Sejak awal dia telah mengumpulkan banyak sekali informasi tentang cara beternak ikan lele, boleh saya katakan bahwa teman saya ini tidak segan-segan untuk bertanya tentang seputar budidaya ikan lele pada orang yang lebih senior dalam usaha budidaya ikan lele. Bahkan banyak saran yang diberikan oleh orang yang lebih berpengalaman, dan semua saran tersebut telah dia lakukan dengan sangat baik.

Setahu saya bahwa memang perjalanan usaha budidaya lele tersebut tidak selalu mulus, karena dalam beternak ikan lele untuk yang pertama kalinya ini, dia sempat mengalami beberapa masalah, bahkan ada beberapa ratus bibit lele yang telah dia tebar itu mati. Tetapi karena kesigapannya maka proses kematian bibit ini dapat dihentikan, sehingga tidak merembet ke bibit-bibit yang lainnya.

Saya tahu bahwa saat dia memutuskan untuk terjun ke bisnis ini, dia harus total dalam melakukan segalanya, karena sudah terlalu banyak hal yang dia pertaruhkan dalam bisnis ini, termasuk uang pinjaman yang sangat besar jumlahnya. Sehingga jika sampai dia mengalami kegagalan maka efeknya bisa jadi sangat buruk, karena kemungkinan besar dia bisa saja putus asa.

Tetapi syukur bahwa, beberapa waktu yang lalu saat saya menghubunginya, ternyata dia sudah melakukan dua kali panen ikan lele di kolamnya itu, dan dari dua kali proses panen ikan lele tersebut dia berhasil menjual ikan lelenya sebanyak 1.280 Kg. Dengan jumlah bibit yang dia tebar untuk pertama dulu adalah 20.000 ekor ditambah dengan bonus sebanyak 2.000 ekor bibit dari suplier, karena teman saya termasuk peternak pemula. Sedangkan untuk kolam yang digunakan adalah kolam tanah dengan ukuran 8 x 12 m, dengan kedalaman 2 m.

Untuk harga lele hasil panen tersebut dihargai Rp 16.000/Kg, untuk proses penjualannya, tengkulaknya sendiri yang  datang ke kolam untuk melakukan panen. Tetapi untuk ongkos panen dan juga ongkos angkut lele-lele tersebut, teman saya dikenai biaya yaitu dengan cara memotong hasil timbangan. Pemotongan ini dilakukan dengan cara menghitung lele menjadi 25 Kg untuk beberapa kali lele tersebut ditimbang 27 Kg.

Tetapi menurut teman saya bahwa dia masih bisa memanen lelenya sekali lagi, jadi jika kedua panen sebelumnya bisa digunakan untuk menutup ongkos yang dikeluarkan untuk modal dan biaya produksi, maka panen yang berikutnya adalah keuntungannya. Hanya saja dapat dipastikan bahwa, jika panen depan sebaik panen kali ini, maka dia bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar.

Tinggalkan Balasan