Telur Asin dari Telur Ayam

Beberapa waktu yang lalu saya telah menuliskan beberapa hal, tentang mengapa telur ayam tidak dapat dijadikan sebagai telur asin. Tetapi ternyata data yang telah saya tuliskan tersebut saat ini sudah tidak berlaku lagi. Hal ini karena beberapa waktu yang lalu saya mendapati bahwa telur asin yang saya beli tidak terasa asin, dan rasanya lebih mirip telur ayam yang direbus.

Tetapi memang secara kasat mata, dan secara penampilan telur ayam yang direbus dan diberi stempel tersebut sangat mirip sekali dengan penampilan dari telur asin yang menggunakan bahan dari telur bebek. Tetapi saat kita mengkonsumsinya, maka pada saat itu baru terasa perbedaannya.

Bahkan, mungkin saya dapat katakan bahwa telur tersebut tidak diasinkan dengan cara yang benar atau mungkin malah tidak diasinkan sama sekali. Hal ini karena seperti pada artikel saya sebelumnya yang membahas tentang mengapa telur ayam tidak dapat dijadikan sebagai telur asin, yaitu jika telur ayam diasinkan seperti cara yang digunakan untuk mengasinkan telur bebek, maka telur ayam akan sangat mudah untuk pecah.

Hanya saja untuk telur ayam yang berwujud seperti telur asin (dari telur bebek), memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada telur bebek pada umumnya, lagi pula dengan ukuran yang lebih kecil maka harga jualnyapun juga bisa lebih murah dari pada telur bebek. Sehingga dengan harga yang lebih murah tersebut, maka telur ini menjadi lebih ekonomis bagi kebanyakan orang.

Harga telur asin untuk periode Desember 2016 di daerah rumah penulis, yaitu untuk telur asin yang berasal dari telur ayam berkisar di angka Rp 2.000/butir, berbeda dengan telur asin yang berasal dari telur bebek yang berkisar di angka Rp 3.000. Jadi perbedaannya masih sangat tinggi, mungkin celah ini yang dimanfaatkan oleh para pedagang.

Saya tidak tahu persis bagaimana cara telur ayam ini diasinkan, karena fenomena ini masih baru untuk saya pribadi. Tetapi yang jelas bahwa telur ini tidak akan direndam dalam lumpur batu bata merah dengan garam yang banyak, seperti saat akan membuat telur asin dari bahan telur bebek. Tetapi, telur ini sepertinya hanya direbus pada air garam, sehingga jumlah garam yang masuk ke dalam telur sangat sedikit, maka rasa yang dihasilkan dari telur tersebut juga tidak akan masir, atau rasa asinnya tidak meresap sampai ke dalam isi telur.

Saya pikir bahwa dengan alasan masalah ekonomi, maka banyak juga orang yang mencoba untuk menjual telur ayam ini sebagai telur asin. Memang dengan menjual telur ayam sebagai telur asin, mereka tidak melakukan pelanggaran hukum, atau melakukan hal yang berbahaya untuk kesehatan konsumen.

Tetapi dengan adanya hal ini saya tetap merasa jengkel, karena pada saat saya ingin menikmati telur asin yang rasanya enak dan khas, tetapi saya malah makan telur ayam rebus, yang sudah sering saya nikmati.

Pada artikel ini saya masih belum bisa memberikan ulasan tentang cara membedakan telur asin yang berasal dari telur bebek, ataupun yang berasal dari telur ayam. Karena pada saat inipun saya masih sering tertipu, mungkin suatu saat nanti jika saya sudah lebih mahir, mungkin akan saya bahas pada artikel selanjutnya.

    • Iftar darpi on 28 Desember 2016 at 10:31 pm

    Reply

    Mungkin telur asin dari telur ayam baik utk orang yg mempunyai darah tinggi, jadi tidak masuk banyak garam??

      • Remi on 30 Desember 2016 at 11:46 pm
      • Author

      Reply

      Saya rasa mungkin pendapat dari mas Iftar ada benarnya juga, karena dilihat dari sisi positifnya

    • Sri Wigati on 29 Oktober 2019 at 7:24 pm

    Reply

    Saya bersama murid murid saya pernah bereksperimen membuat telur asin dari berbagai jenis telur, yaitu telur bebek, telur ayam kampung, telur ayam negeri, telur puyuh, bahkan ada 1 kelompok yang nekat mencoba telur angsa. Hampir semua berhasil menjadi telur asin, walaupun secara tekstur yg terbaik telur bebek, lalu telur ayam kampung, disusul telur ayam negeri dan telur angsa. Telur puyuh yang cangkangny sangat tipis menjadi sangat asin seperti perkiraan kami?. Kelompok yang tidak berhasil, disebabkan proses pembuatan yang tidak benar.

      • Remi on 30 Oktober 2019 at 5:05 pm
      • Author

      Reply

      Terima kasih karena sudah mau berbagi bersama kami. Dan kami sangat menghargai cerita yang sudah anda bagikan. Sekali lagi terima kasih.

Tinggalkan Balasan ke Sri Wigati Batalkan balasan