Pengalaman Beternak Bebek

Tadi pagi saya bertemu dengan seorang peternak bebek yang sedang menggebalakan bebeknya, pada sawah yang baru saja dan belum diolah untuk musim tanam berikutnya. Sawah tersebut berada di dekat rumah saya. Ketika saya bertanya kepada bapak penggembala bebek tersebut beliau menjawab bahwa beliau berasal dari daerah Urek-urek, di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Beliau terbiasa untuk menggembalakan ternak bebeknya pada sawah yang baru saja di panen, sedangkan untuk mencari sawah yang baru saja panen seperti ini, terkadang beliau harus pergi sampai ke tempat yang jauh.

Beliau juga mengatakan. bahwa sudah mulai untuk beternak bebek sejak tahun 1971, sehingga sudah hafal betul tentang seluk-beluk beternak bebek, apalagi dengan beternak bebek sudah dapat menghidupi beliau dengan keluarganya, hingga saat ini hampir semua keperluan keluarga beliau dicukupi oleh ternak bebek ini.

Beliau bercerita pada saya, bahwa pada jaman dahulu bebek yang dia pelihara, bisa mencapai umur yang sangat panjang yaitu sekitar empat tahun, tetapi jika sekarang beliau hanya dapat memihara kira-kira hanya sampi berumur dua tahun saja.

Hal ini karena pada waktu itu jarang ada orang yang membeli bebek untuk diambil dagingnya, sehingga kebanyakan bebek yang sudah tidak produktif menghasilkan telur, akan ditukarkan dengan bebek yang lebih muda, atau dengan telur bebek, atau malah bisa ditukarkan dengan produk pertanian yang lain. Biasanya tergantung dengan kesepakatan antara mereka.

Tetapi jika bebek yang dipelihara ini cepat digantikan, maka sebenarnya keuntungan dari peternak bisa lebih banyak, apalagi dengan kondisi saat ini, yang daging bebek sudah dapat dijual, sehingga akan menambah pendapatan dari para peternak sendiri.

Tinggalkan Balasan