Cara Beternak Katak Daun untuk Dijadikan Pakan Lele

Untuk ide yang akan saya kemukakan pada artikel kali ini, sesuai dengan pengalaman saya selama ini, berdasarkan pengamatan sehari-hari. Yang merupakan penjabaran dari ide yang telah saya tuliskan pada artikel sebelumnya. Memang saya saya pribadi belum mengaplikasikan cara yang saya tuliskan ini, tetapi secara pengalaman, bahwa cara ini memiliki tingkat kesuksesan yang tinggi jika dilaksanakan.

Untuk katak daun di daerah saya adalah hewan liar yang tidak perlu diternakkan, tetapi jumlahnya bisa menjadi sangat banyak dalam waktu yang relatif singkat. Bagi yang ingin mendapatkan bibit dari katak daun, maka kita sebenarnya hanya perlu menyiapkan kolam dengan beberapa ikan kecil di dalamnya, fungsinya adalah untuk memancing katak agar mau bertelur di dekat kolam tersebut. Karena bagaimanapun juga katak ingin mencarikan makan untuk anaknya saat menetas nanti, dan ikan kecil di dalam kolam tersebut bisa dijadikan pakan kecebong mereka nantinya.

Sebenarnya jika kita bisa mengkarantina telur-telur katak tersebut pada suatu lokasi yang tertutup maka saat kecebong tersebut telah menjadi katak. Pada saat itu kita bisa mulai memanen katak tersebut untuk dijadikan sebagai pakan hewan peliharaan kita. Lagi pula jumlah katak yang dapat dipanen dengan cara ini jumlahnya bisa menjadi sangat banyak. Sehingga bisa cukup membantu untuk mengarangi kebutuhan pakan.

Memang pada saat itu katak yang baru berubah dari kecebong masih memiliki ukuran yang sangat kecil, tetapi jika kita mau untuk memberi mereka makan, maka sebenarnya mereka bisa tumbuh menjadi lebih besar lagi, dan saat itu akan lebih banyak daging yang dapat dihasilkan.

Selama saya mencoba untuk menetaskan telur katak daun ini tidak perlu syarat khusus, hanya perlu diletakkan di dalam air saja, dan tinggal kita tunggu selama beberapa hari sampai telur tersebut menetas menjadi kecebong. Dan saat baru menetas kecebong tersebut masih memiliki cadangan makanan pada perutnya dan kemungkinan masih bisa bertahan untuk tidak makan selama beberapa hari.

Baru setelah cadangan makanan mereka telah habis, mereka mulai mencari sumber makanan yang ada di dalam kolam tempat hidup mereka. Bahkan mereka tidak segan untuk memangsa ikan yang ada di dalam kolam tersebut, dan sepertinya mereka juga bisa menyerang sesama kecebong. Tetapi jika kita memberi mereka makan, misalnya dengan menggunakan pelet, mungkin jumlah kecebong yang bisa menjadi katak akan juga meningkat.

Setelah beberapa waktu kecebong tersebut akan berubah menjadi katak. Hanya saja saya tidak tahu persis, berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh katak daun berubah dari setelah menetas menjadi kecebong sampai menjadi katak dewasa. Karena saya memang tidak pernah mengukur waktunya. Saya juga belum pernah mengukur apakah jumlah makanan yang tersedia juga akan mempengaruhi kecepatan kecebong berubah menjadi katak.

Tetapi perlu diingat bahwa katak dan juga kecebong tetap memerlukan sinar matahari untuk dapat bertahan hidup karena mereka termasuk hewan berdarah dingin. Dan juga perlu diingat bahwa katak meskipun sudah dapat hidup di tanah atau di pohon, tetapi mereka tetap perlu untuk membasahi kulitnya, jadi meskipun kita sudah memindahkan katak dari media penetasan, tetapi setidaknya kita perlu untuk memberikan air agar katak tersebut bisa membasahi tubuhnya.

Mungkin jika anda mau untuk menternakkannya anda juga bisa memberi katak-katak ini makan agar bisa menjadi dewasa, dan menghasilkan telur lagi. Sehingga anda tidak perlu mencari lagi telur katak dari tempat lain, karena anda sudah bisa membiakkannya sendiri.

Memang perlu saya tekankan di sini bahwa ide yang saya kemukakan di atas, hanya semacam proposal saja. Karena memang belum pernah saya lakukan sendiri. Tetapi berdasarkan pengamatan saya selama beberapa tahun terakhir ini, ide tersebut, memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi.

Hanya saja saya perlu ingatkan, bahwa jika sampai katak dari tempat penampungan anda berhasil lolos, maka anda sedang membuat wabah katak yang mengerikan, yang dapat menyerang kolam budidaya milik siapa saja, bahkan dalam jarak yang sangat jauh. Karena itu persiapan media juga harus dipersiapkan dengan baik

Tinggalkan Balasan