Sulitnya Beternak Burung Kenari di Jakarta

Setelah mencoba untuk beternak kenari selama beberapa tahun terakhir ini kakak saya sudah mulai mengusai teknik untuk penjodohan burung sampai cara untuk membuat burung kenari mau kawin, membuat sarang, mengerami telurnya sampai menetas, lalu sampai burung tersebut mau untuk merawat dan membesarkan anaknya.

Tetapi dari sekian lama waktu yang dihabiskan untuk merawat burung kenari, kakak saya hanya berhasil untuk membesarkan dua ekor burung saja. Hal ini karena faktor dari lingkungan yang ada di Jakarta ini yang sangat kurang bersahabat untuk para peternak seperti kami.

Kakak saya bercerita bahwa ada beberapa hal yang dapat membuat pembiakan burung kenari miliknya menjadi terhambat.  Yang pertama karena suhu udara yang ada di Jakarta ini rata-rata panas dan udaranya sangat lembab, sehingga menyebabkan suasananya menjadi sangat gerah. Dan belum lagi ditambah dengan jumlah perumahan yang sangat padat sekali, sehingga angin jarang berhembus dengan kencang, yang menyebabkan suasananya menjadi semakin sumpek.

Dengan adanya hal tersebut maka pada saat malam sampai dini hari, lebih sering suasana di daerah kos kakak saya ini tetap panas dan gerah. Memang burung terkadang memerlukan suasana yang lebih hangat bila dibandingkan dengan manusia, tetapi tetap saja tidak bisa secara terus menerus dan selamanya. Terkadang mereka juga memerlukan pergantian udara secara teratur, agar kesehatannya dapat terjaga.

Selain itu karena pekerjaan kakak saya sebagai pegawai perusahaan swasta yang menyebabkan jam kerjanya mulai dari pagi hari sampai sore, kadang sampai petang hari. Menyebabkan sangat jarang sekali untuk menjemur burung-burung kenari tersebut, sehingga terkadang burung tersebut lebih sering untuk berada di teras atau di dalam rumah saja.

Tetapi sebenarnya jika sudah ada waktu untuk menjemur burung-burung tersebut, maka mereka sudah dapat mandi sendiri tanpa harus dimandikan, dan tampaknya burung-burung tersebut juga nampak lebih sehat dan ceria jika lebih sering dijemur.

Saya rasa ini juga yang menjadi pertimbangan mengapa harga hewan peliharaan di Jakarta ini bisa lebih mahal bila dibandingkan dengan daerah lain. Karena memang sangat sulit untuk beternak dan memelihara hewan di Jakarta. Meskipun demikian Jakarta tetap menjadi pasar yang potensial dan menguntungkan untuk menjual hasil panen peternakan dari para penghobi.

Tinggalkan Balasan