Beternak Kenari di Jakarta

Sebenarnya kakak saya adalah seorang yang sangat berbakat dalam budidaya ayam, terutama ayam aduan jenis Bangkok dan Birma. Tetapi semenjak dia pergi ke Jakarta untuk bekerja, maka hobinya untuk beternak ayam harus ditinggalkan, hal ini karena lahan yang ada di sekitar kos kakak saya sudah sangat sempit dengan begitu banyak penghuni di dalamnya.

Tetapi semenjak beberapa tahun yang lalu kakak saya memiliki hobi yang baru yaitu beternak burung, dan burung yang dibudidayakan oleh kakak saya adalah jenis burung kenari. Pada awalnya kakak saya mencoba-coba untuk beternak burung sebagai sarana rekreasi untuk mengusir rasa jenuh dan kepenatan setelah sibuk bekerja.

Tetapi untuk sekarang ini dia semakin intens saja dalam masalah budidaya burung kenari, karena sekarang buat kakak saya, bahwa dengan beternak burung kenari memiliki prospek usaha yang cukup baik dan dapat dikatakan cukup menjanjikan. Bahkan mungkin dapat dijadikan sebagai pekerjaan sampingan.

Hal ini karena untuk pasaran Jakarta burung kenari masih cukup baik harganya, berbeda dengan pasaran burung kenari di daerah rumah saya di Malang yang sudah mulai menurun harga jualnya. Bahkan ada peternak burung kenari di Malang yang menjual hasil panennya ke Jakarta, karena faktor harga yang lebih baik tersebut.

Untuk burung kenari yang diternakkan oleh kakak saya adalah jenis kenari F1 dan F2, menurut penuturan kakak saya mengapa dia lebih memilih untuk beternak kenari F1 dan F2, hal ini karena harga jual dari kenari jenis ini yang lebih mahal dari pada jenis kenari lokal.

Kakak saya juga mengatakan bahwa dia tidak dapat beternak dalam jumlah yang banyak karena keterbatasan tempat dan juga tenaga untuk mengurusinya. Jadi jika ingin mendapat untung maka harus memelihara burung yang agak mahal agar jika dijual nantinya, maka keuntungannya agar dapat lebih terasa, setidaknya agar bisa menggantikan biaya pakan, tenaga dan perhatian yang sudah dicurahkan.

Tinggalkan Balasan