Kartel Pakan dan Bibit Ayam Petelur

Pada saat saya selesai melakukan survei tentang ayam petelur untuk menulis artikel dalam web ini, di salah satu lokasi kandang milik teman saya. Teman saya tersebut sempat mengingatkan saya bahwa jika saya ingin mencoba untuk memelihara ayam petelur saya harus ingat bahwa ada banyak perusahaan besar yang ada di belakang produksi pakan dan penyediaan bibit ayam petelur tersebut.

Sehingga mereka bisa seenak hati mereka untuk menahan bibit ataupun pakan sekehendak hati mereka, sehingga harga di pasaran dapat dimonopoli sesuai dengan kebutuhan mereka. Dan sebagai peternak kecil, apalagi yang masih baru saja mulai, pasti tidak akan bisa untuk berbuat apa-apa, dan menurut saja permainan dari para kartel besar tersebut.

Ternyata perkataan dari teman saya ini memang sangat tepat sekali, karena saya juga baru tahu kenyataan ini, karena sebelumnya saya hanya menerima informasi ini mentah-mentah saja. Kemarin saya membaca salah satu situs berita online, yang menyatakan bahwa pihak berwajib memberikan sanksi dan juga denda kepada perusahaan besar yang diindikasikan sebagai kartel.

Ternyata mereka memang sengaja untuk menahan barang produksi mereka, agar harga di pasar bisa naik, dan harga tersebut tetap dijaga agar selalu berada di posisi yang tinggi, bahkan mereka menjaga agar jangan sampai turun. Diantara perusahaan-perusahaan besar itu, mereka melakukan win-win solution yang nantinya akan mendatangkan keuntungan bagi mereka sendiri.

Untuk nama perusahaan tersebut saya tidak akan menyebutkannya pada artikel ini, karena bukan kapasitas saya, dan bukan merupakan hal yang etis menurut saya. Tetapi, para pembaca dapat mencari nama perusahaan tersebut pada laman berita online yang lain.

Tetapi yang pasti akibat dari adanya permainan harga dari para kartel ini, maka yang pasti para peternak akan menanggung biaya produksi yang sangat tinggi, sehingga mau tidak mau agar ongkos produksi tersebut dapat ditutupi, maka harga jual dari produk mereka harus dinaikkan. Maka dari itu meskipun operasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah dilakukan secara besar-besaran, tetap tidak dapat menekan harga di pasaran.

Jadi sekarang para pembaca akan tahu mengapa harga bahan pangan yang ada di pasar terutama untuk telur ayam, harganya tetap akan tinggi meskipun operasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah terus gencar dilakukan.

Saya rasa kartel besar tersebut tidak hanya sebatas pada pakan dan bibit ayam saja, tetapi juga merambah hampir kesemua komoditi. Mungkin yang paling terasa adalah soal daging sapi, karena sebanyak apapun daging yang digelontor untuk operasi pasar, dan sebanyak apapun impor yang dilakukan oleh pemerintah, tetapi tetap saja harga daging sapi tetap dibuat untuk berada di posisi yang terus tinggi. Inipun adalah paermainan dari kartel juga.

Tinggalkan Balasan