Nasib Ayam Petelur yang Sudah Tua

Untuk ayam petelur jika sudah berusia lebih dari 20 bulan, maka ayam-ayam ini akan dianggap sudah tua, jika ayam petelur ini sudah tua, maka produksi telurnya sudah tidak sebanyak saat masih muda atau saat masih produktif. Sementara kebutuhan untuk pakannya masih tetap tinggi sehingga yang terjadi adalah biaya pakan tetap tinggi, tetapi produksi telur semakin menurun.

Sehingga jika kondisi ini diteruskan, maka akan membuat rugi peternak ayam petelur. Karena itu untuk tetap mempertahankan jumlah produksi, maka kita harus menggantinya dengan ayam petelur yang lebih muda atau yang lebih produktif lagi.

Biasanya untuk para peternak ayam petelur yang ada di daerah saya, mereka akan menjual ayam petelur mereka sebagai ayam pedaging, karena dengan cara ini para peternak itu akan mendapatkan tambahan dana segar untuk membeli bibit ayam yang baru.

Untuk harga jual daging ayam petelur ini biasanya lebih murah bila dibandingkan dengan daging dari ayam pedaging. Hal ini bisa terjadi karena ayam petelur yang dijual adalah ayam-ayam yang telah berusia sangat tua, sehingga tekstur dagingnya sudah menjadi sangat keras, dan tidak selembut ayam pedaging.

Lagi pula dari segi rasanya daging ayam petelur sudah tidak seenak daging ayam pedaging. Karena faktor-faktor inilah yang menyebabkan harga jual dari daging ayam petelur menjadi lebih murah bila dibandingkan dengan harga daging ayam pedaging.

Untuk di daerah kami, karena sulit untuk menjualnya sebagai daging segar, maka beberapa orang mulai mengolahnya menjadi sosis ayam ataupun nauget ayam. Karena sudah diolah sedemikian, maka hal tersebut membuat tekstur dagingnya sudah tidak terlihat lagi, karena sudah menjadi sosis dan juga nauget. Maka cara ini memang dapat memberikan nilai tambah yang cukup menguntungkan bagi masyarakat kami, bila dibandingkan dengan hanya menjualnya sebagai daging segar saja. Terutama bagi para peternak ayam petelur dan para produsen sosis dan nauget ayam.

Tinggalkan Balasan