Filosofi Memelihara Burung Perkutut

Bagi masyarakat Jawa, memelihara burung perkutut bukanlah soal memeliahara hewan piaraan semata, bahkan lebih dari itu, karena memang banyak sekali petuah tentang kodrat manusia, terutama soal kedudukan dalam kekuasaan. Karena di tempat kami burung perkutut merupakan simbol dari kehidupan ningrat para bangsawan atau para darah biru.

Bahkan terkadang karena sudah terlajur percayanya masyarakat kami, tentang hubungan antara kekuasaan atau kedudukan kami dengan kondisi burung perkutut yang kami pelihara, maka kami bisa meramalkan kondisi tersebut lewat kondisi kesehatan dan juga mood burung perkutut kami. Boleh dibilang ada semacam hubungannya, atau jabatan kami dilambangkan dengan burung perkutut yang kami pelihara tersebut.

Misalkan saja saat burung perkutut tersebut sehat dan ceria dengan ditandai oleh kicauan khasnya, maka kami menganggap kondisi jabatan kami akan baik-baik saja. Tetapi jika sudah terjadi masalah dengan burung perkutut kami maka kami tahu bahwa akan terjadi masalah dengan kedudukan kami, kemungkinan akan ada yang menggoncangnya. Bahkan jika sampai perkutut tersebut mati, maka banyak dipercayai bahwa kemungkinan besar kekuasaan atau karir yang kami jalani saat ini juga akan berakhir.

Bahkan bukan hanya itu saja, termasuk juga soal datangnya musibah, ataupun saat akan mendapat sebuah keberuntungan, dapat diramalkan dengan melihat kondisi dari burung perkutut. Mungkin yang lebih menyeramkan lagi yaitu soal akan datangnya mahkluk halus, burung perkutut juga dapat memberi tahu kita jika ada makhluk halus yang datang. Hal ini mungkin saja karena burung perkutut memiliki kepekaan yang lebih tinggi daripada yang dimiliki oleh kebanyakan orang.

Karena itu masih banyak diantara masyarakat di daerah kami yang tidak mau memelihara burung perkutut, karena ini adalah masalah kodrat manusia, dan bukan hanya soal memelihara binatang. Yang kami takutkan adalah kami tidak memiliki kodrat yang seharusnya, dan dengan memelihara burung perkutut maka kami takut jika malah akan menghancurkan kehidupan kami.

Tinggalkan Balasan