Hidup di dekat Peternakan Ayam Potong

Di dekat rumah saya ada peternak ayam potong yang meletakkan kandang ayam potongnya, kira-kira jaraknya sekitar 50 m dari rumah saya. Memang untuk tinggal berdekatan dengan kandang ayam potong seperti ini, kadang kami harus tahan terhadap bau menyengat dan tidak sedap, dari kotoran ayam yang keluar dari kandang, apalagi jika arah angin sedang bertiup ke arah rumah saya maka baunya menjadi lebih terasa lagi. Bau tidak sedap dari kandang ayam potong ini akan semakin tidak sedap saja saat mendekati masa panen.

Belum lagi deru truk yang hilir mudik di depan rumah, truk itu kadang mengangkut pakan ayam, kadang juga mengangkut benih ayam potong, dan yang lain mengangkut hasil panen ayam. Yang jadi masalah adalah kondisi jalan yang ada di depan rumah saya masih berupa jalan tanah dan baru beberapa waktu yang lalu jalan tanah tersebut diberi batu/makadam, dengan begitu banyak truk yang lewat hilir mudik maka membuat kondisi jalan di depan rumah saya menjadi tenggelam, bahkan saat baru diberi batu, jalan tersebut juga sudah tenggelam pada posisi yang sering dilalui oleh truk tersebut.

Bahkan kemarin saat terjadi hujan lebat di rumah, lalu ada salah satu truk yang mengangkut pakan ayam, ban truknya terperosok di depan halaman rumah saya yang berupa tanah berumput sampai butuh waktu beberapa jam untuk dapat mengeluarkan truk tersebut yang terperosok tersebut dari sana, dan saat truk tersebut berhasil keluar, truk tersebut meninggalkan lubang yang cukup dalam, setelah itu baik sopir truknya maupun pihak dari kandang tidak ada yang mengurus lubang yang ditinggalkan di depan halaman rumah saya tersebut, malah tetangga depan rumah saya yang memberikan pecahan batu bata untuk mengurug tanah yang telah lubang tersebut.

Diantara semua kejadian tersebut memang sejak pertama kandang ayam potong tersebut berdiri di sana, mereka selalu memberikan seekor ayam potong yang masih hidup kepada keluarga kami, jika dulu masih tidak terlalu banyak rumah yang berdiri di lingkungan kami, pihak dari kandang ayam tersebut bisa memberikan sampai dua ekor ayam kepada keluarga kami. Mungkin karena pemberian tersebut pihak dari kandang menganggapnya sebagai kompensasi terhadap pencemaran udara, kebisingan dan gangguan dari truk pengangkut yang melintas.

Tinggalkan Balasan