Kadar Nitrat dan Kadar Nitrit pada Tambak Udang Vaname

Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian kita adalah terbentuknya senyawa nitrat dan nitrit. Senyawa ini dapat terbentuk karena aktifitas mikroorganisme yang merubah sisa pakan udang yang tidak termakan dan juga sisa-sisa metabolisme dan kotoran udang beserta berbagai hewan dan tumbuhan yang mati yang ada di dalam tambak menjadi amoniak, lalu saat amoniak tersebut bereaksi dengan oksigen terlarut yang ada di dalam tambak dalam proses oksidasi, maka akan terbentuk yang namanya nitrat dan nitrit, hanya saja karena nitrit lebih mudah dioksidasikan menjadi nitrat, maka jumlah nitrat yang ada di permukaan tambak biasanya memiliki jumlah yang lebih banyak daripada jumlah nitrit.

Lalu apakah yang menyebabkan kedua senyawa ini menjadi berbahaya jika kadarnya terlalu banyak berada di dalam tambak budidaya udang vaname kita? Sebenarnya nitrat tersebut adalah jenis senyawa yang sama, seperti yang digunakan oleh pupuk nitrogen. Yang menjadi permasalahan kita yaitu untuk merubah senyawa amoniak tersebut menjadi nitrat dan juga nitrit, maka diperlukan oksigen terlarut sebagai bahan bakunya, sehingga hal ini dapat secara langsung mengurangi kadar oksigen terlarut yang ada di dalam tambak kita, sedangkan kita tahu bahwa oksigen juga diperlukan oleh udang vaname yang sedang kita budidayakan, jadi jika kadar oksigen terlarut di dalam tambak menjadi turun, maka akan membahayakan udang vaname kita.

Selain itu dengan semakin banyaknya senyawa nitrat dan nitrit yang ada di dalam tambak udang vaname kita, maka akan memicu yang namanya ledakan plankton dan mikroorganisme yang lain. Untuk awalnya jenis fitoplankton akan memanfaatkannya dalam proses pertumbuhan, tetapi selanjutnya akan ada jenis zooplankton yang akan memakan fitoplankton tersebut, yang nantinya akan membuat ledakan jumlah zooplankton. Dengan banyaknya jumlah zooplanton tersebut, maka jumlah oksigen yang terlarut yang ada di dalam tambak akan semakin sedikit karena menjadi rebutan bagi banyak hewan yang ada di dalamnya.

Dengan semua kondisi ini, maka yang tidak menguntungkan adalah bagi udang vaname yang sedang kita budidayakan, karena akan terkena dampak langsung dari berkurangnya kadar oksigen yang ada di dalam tambak. Jadi kita juga harus waspada terhadap kadar nitrat dan juga nitrit yang ada di dalam tambak. Untuk kadar nitrat yang ada di dalam tambak sebaiknya harus kita jaga untuk berada di bawah 0,1 ppm, sementara itu untuk kadar nitrit yang ada di dalam tambak sebaiknya jangan melebihi 0,5 ppm.

Tinggalkan Balasan