Hadirnya Amoniak (NH3) dan Asam Sulfida (H2S) pada Tambak Udang Vaname

Salah satu hal yang harus kita waspadai juga dalam melakukan pembudidayaan vaname adalah adanya amonik (NH3). Senyawa amoniak yang timbul di dalam tambak dapat terbentuk mulai dari pembusukan sisa pakan udang yang tidak termakan, lalu juga dari bangkai hewan yang ada di dalam tambak, kemudian juga dari pembusukan tubuhan yang masuk atau tumbuh di dalam tambak seperti jenis ganggang dan alga, lalu juga kotoran sisa udang itu sendiri ikut menyumbang terbentuknya amoniak.

Bagaimanapun juga terbentuknya senyawa amoniak di dalam tambak memang tidak dapat kita hindari, tetapi yang harus kita jaga adalah kadar dari senyawa amoniak tersebut, yaitu harus kita jaga agar kadarnya tidak terlalu tinggi, atau pada posisi yang tidak membahayakan bagi udang yang sedang kita budidayakan.

Untuk kadar senyawa amoniak yang terdapat di dalam air tambak untuk budidaya udang vaname, yaitu tidak boleh lebih dari 0,1 ppm. Tetapi jika sampai konsentrasi senyawa amoniak yang terdapat di dalam air tambak sampai berada di atas 0,45 ppm, maka amoniak tersebut dapat mengakibatkan terhambatnya pertubuhan udang sampai setengahnya.

Selain amoniak (NH3), kita juga harus mewasdai hadirnya senyawa asam sulfida (H2S), tetapi bedanya asam sulfida dengan amoniak, yaitu pada tingkat pembentukan kedua senyawa tersebut. Asam sulfida biasanya baru muncul setelah dua atau tiga kali kita melakukan panen, beda dengan amoniak yang dapat muncul dengan waktu yang lebih singkat, yaitu setelah terjadi proses pembusukan di dalam air tambak.

Tetapi jika dilihat dari segi pemicu timbulnya kedua senyawa tersebut adalah sama, yaitu berasal dari pembusukan-pembusukan yang ada di dalam tambak itu sendiri, sedangkan untuk hal yang membusuk tersebut seperti yang saya sebutkan di awal artikel.

Konsentrasi maksimal untuk asam sulfida yang terdapat di dalam air tambak yang dapat ditoleransi oleh udang vaname yaitu 0,12 ppm, tetapi jika kita dapat menjaga agar kadar dari asam sulfida tersebut berada di bawah angka tersebut, maka itu adalah sesuatu hal yang baik.

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai langkah antisipasi untuk mencegah terbentuknya asam sulfida dan juga amoniak, misalnya yaitu dengan memberikan pakan udang yang berkualitas baik, hal ini perlu dilakukan agar sisa pakan yang terbuang dan tidak termakan oleh udang jumlahnya tidak terlalu banyak. Lalu kita juga harus melakukan persiapan tambak udang vaname kita dengan sebaik mungkin, agar asam sulfida dan amoniak yang terbentuk dari masa panen sebelumnya dapat berkurang atau bahkan hilang sepenuhnya.

Tinggalkan Balasan