Perkembangan Budidaya Udang Vaname di Indonesia

Awal masuknya udang vaname ke Indonesia karena adanya kondisi yang kurang menguntungkan dari budidaya udang windu. Pada saat itu udang windu mengalami banyak sekali kesulitan akibat dari banyaknya serangan penyakit. Selain masalah penyakit, pada waktu itu juga ada kasus yang terjadi di Indonesia, tentang tingginya kandungan residu antibiotika dalam tubuh udang.

Dengan begitu banyaknya masalah yang dihadapi oleh para petambak udang windu di Indonesia maka, secara langsung dan juga tidak langsung mempengaruhi juga produksi udang windu. Selain dari proses produksnya, ternyata permasalahan tersebut tidak berhenti sampai disitu, tetapi mulai merambah ke pemasarannya, terutama untuk keperluan pasar ekspor.

Karena berbagai masalah tersebut belum ditangani secara tuntas, maka banyak pembudidaya udang windu yang mulai mencoba untuk beralih ke komoditi yang lain. Salah satu alternatif yang dipilih oleh para pembudidaya adalah untuk mencoba mengembangkan udang vaname.

Pada saat Indonesia mulai membudidayakan udang vaname, ternyata banyak negara lain yang juga sedang memulai untuk membudidayakan udang vaname. Negara yang mengembangkan udang vaname pada waktu itu adalah Thailand, China, Brasil, Ekuador, Meksiko, dan beberapa negara lain di Amerika Latin.

Fenomena yang terjadi pada saat itu, yaitu banyak negara yang mulai membudidayakan udang vaname, dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemungkinan karena adanya permasalahan yang sama, yang dihadapi oleh masing-masing negara tersebut. Permasalahannya kurang lebih sama seperti yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Sehingga sebagai solusi dari permasalahan tersebut, maka negara-negara itu mulai mengganti komoditi udang windu mereka dengan udang vaname.

Sampai saat ini negera-negara tersebut masih tercatat sebagai negara produsen udang vaname utama dunia. Sementara untuk negara Malaysia dan Brunei Darusalam adalah negara terdekat Indonesia yang berhasil membudidayakan udang vaname. Bahkan kedua negara tersebut telah membudidayakan udang vaname sejak tahun 1999.

Tinggalkan Balasan