Jangan Jadikan Kecebong sebagai Pakan Bibit Lele

Saya sudah sering mendengar bahwa ada beberapa peternak ikan lele yang memberi pakan tambahan kepada ikan lelenya berupa katak hijau, ataupun beberapa jenis katak yang tidak beracun lainnya. Ternyata efek pemberian pakan tambahan, berupa katak memiliki dampak yang positif bagi perkembangan ikan lele. Hasilnya sama saja seperti kita memberi daging yang lain untuk pakan tambahan.

Tetapi baru-baru ini saya menemukan hal yang sangat berbeda antara memberi makan ikan lele dengan katak dewasa, dan juga memberi makan ikan lele dengan berudu/kecebong. Saya sebelumnya berfikir bahwa daging katak dengan daging berudu/kecebong itu sama saja, karena mungkin perbedaanya hanya seperti kita makan ayam dan telur ayam saja, sama-sama enak, cuma rasanya berbeda sedikit.

Ternyata yang terjadi sesungguhnya di lapangan adalah bahwa ikan lele mungkin hanya sesekali saja memangsa berudu/kecebong, tetapi selanjutnya mereka tidak suka. Dan tampaknya jika ada bibit lele yang suka dan makan sampai kenyang, tampaknya ada semacam penyakit kekenyangan yang akhirnya dapat membuat bibit tersebut mati. Dan jika seekor bibit mati karena kekenyangan maka sangat dimungkinkan bahwa akan ada bibit yang lain yang akan mengikuti jejaknya. Bahkan jika ini terus berlanjut maka dapat menjadi kematian masal.

Kelihatannya cuma sepele, bahwa ada berudu/kecebong di kolam bibit lele kita, tetapi ini dapat menjadi bencana besar bagi kita. Bahkan dapat mendatangkan kerugian bagi kita. Yang perlu anda tahu juga bahwa jika ada bibit lele yang mati, maka berudu/kecebong tersebut tidak akan sungkan-sungkan untuk memangsa balik bibit ikan yang sudah mati tersebut. Bahkan saya pernah melihat ada kecebong yang sedang mengeroyok seekor bibit lele yang masih hidup, karena banyaknya kecebong yang mengeroyok tersebut nampak bibit lele tersebut sampai kuwalahan, dan akhirnya mati juga.

Kakak saya pernah punya pengalaman yang lebih menyakitkan lagi, yaitu dia sampai kehilangan 5.000 ekor bibit lele, hanya karena di dalam kolam budidayanya sudah ada kecebongnya. Dan pada saat dia menguras kolamnya sekitar dua bulan berikutnya yang tersisa adalah 28 ekor ikan lele, yang tidak seberapa besarnya.

Karena itu jika ada katak di sekitar kolam budidaya kita sebaiknya langsung dibunuh saja, karena dampaknya sangat tidak baik untuk proses budidaya kita. Saya rasa ini berlaku untuk semua kolam budidaya, apapun hewan yang sedang kita budidayakan. Bahkan juga jika kita membudidayakan jangkrik, cacing tanah, cacing sutra, maka katak tetap bisa jadi hama yang mematikan.

Tinggalkan Balasan