Membuat Pengairan Tetes Sederhana

Pada artikel sebelumnya saya telah menjelaskan sedikit tentang apa itu pengairan tetes, dan beberapa cara gagal yang sudah saya lakukan untuk membuat pengairan tetes tersebut. Untuk artikel ini saya akan menuliskan tentang pembuatan pengairan tetes yang saya anggap berhasil.

Untuk bahan yang saya perlukan adalah, botol plastik bekas air mineral, selang air kecil (yang biasa digunakan oleh tukang untuk menimbang ketinggian), dan kawat (untuk menggantung botol air mineral tersebut di tanaman).

Kita bisa membeli selang jenis ini di toko bangunan, dengan harga Rp 1.000 / meter. Ataupun jika tidak kita bisa membelinya di tempat orang menjual perlengkapan untuk aquarium, hanya saja saya tidak tahu berapa harga selang ini di sana.

Untuk cara pembuatannya, botol air mineral akan kita lubangi, tujuannya untuk memasukkan selang kecil tersebut, untuk lubang yang akan dibuat bisa pada bagian tutupnya, ataupun pada bagian bawah botol, tergantung selera. Jika pada bagian bawah botol, hati-hati dengan permukaan botol yang tidak rata, karena bisa menyebabkan kebocoran.

Selanjutnya selang air tersebut akan kita masukkan pada lubang yang telah kita buat pada botol tersebut. Sedangkan untuk panjang selang air tersebut tidak perlu terlalu panjang, yang penting cukup untuk diikat simpul mati saja. Simpul mati pada selang ini, yang akan kita atur kerapatan ikatannya nya, yaitu untuk menentukan banyaknya tetesan air yang akan kita keluarkan dari dalam botol.

Jadi, semakin rapat kita mengikatnya, maka air akan semakin sedikit yang keluar, sedangkan jika ikatannya semakin longgar, maka air akan semakin deras keluarnya.

Sistem kerja seperti ini juga digunakan oleh selang infus di rumah sakit. Yaitu untuk menentukan banyaknya tetesan air infus, maka selangnya akan ditekan / dirapatkan, demikian juga sebaliknya. Sebetulnya jika kita ingin lebih simpel, maka kita bisa menggunakan selang untuk infus saja, tetapi pasti harganya lebih mahal dari pada selang biasa tersebut.

Teknik pembuatan pengairan tetes sederhana ini, saya dapatkan ketika melihat film Jacky Chan yang berjudul “Who Am I”, pada saat itu ada adegan, ketika Jacky harus menyelamatkan seorang pembalap di padang gurun, dengan menggunakan infus dari kelapa muda.

Pada saat itu untuk mengatur tetesan air kelapanya, dia mengikat selang membentuk ikatan simpul mati, dari situ saya mulai berfikir bahwa teknik ini adalah yang selama ini saya cari dalam membuat pengairan tetes. Boleh dibilang bahwa pengairan tetes yang saya lakukan menggunakan cara ini.

Tinggalkan Balasan