Proses Pemupukan Kolam Pembesaran Ikan Bawal

Setelah kita selesai melakukan proses penebaran kapur pada seluruh permukaan kolam budidaya kita, maka langkah berikutnya adalah proses penebaran pupuk. Dengan melakukan penebaran pupuk maka diharapkan kondisi kolam akan semakin subur dan dapat menghasilkan plankton (pakan alami ikan) dalam jumlah yang banyak.

Untuk pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk kandang, hanya saja untuk menggunakan pupuk kandang, kita harus menggunakan pupuk yang sudah kering atau pupuk yang siap pakai. Karena pupuk kandang yang masih  baru/masih basah, memiliki kandungan gas yang sangat tinggi, sehingga jika jadikan sebagai pupuk maka akan membuat air kolam kita menjadi keracunan gas. Belum lagi bakteri pembusukan yang ada di dalam kotoran tersebut belum mati seluruhnya, sehingga dapat menjadi bibit penyakit bagi ikan kita.

Jadi, jangan sampai kita ingin membuat subur kolam budidaya ikan bawal kita, tetapi karena kita salah memilih pupuk, malah membuatnya menjadi sumber bencana.

Untuk dosis yang dapat kita berikan dalam proses pemupukan ini adalah sekitar 500g/m². Cara penggunaannya yaitu, sebarkan pupuk secara merata ke seluruh dasar permukaan kolam, dan jangan membuat pupuk menumpuk pada satu bagian kolam saja. Karena dengan menyebarkan pupuk secara merata ke seluruh permukaan kolam, maka hasil dari proses pemupukan akan semakin maksimal.

Setelah proses pengapuran dan juga pemupukan selesai kita lakukan, maka selanjutnya kita dapat mengisi kolam budidaya tersebut dengan air sampai setinggi 100 cm. lalu kita biarkan kolam setidaknya selama 3 – 4 hari. Hal ini dimaksudkan untuk membuat pupuk yang sudah kita tebar tersebut menjadi bereaksi, sehingga pakan alami ikan berupa fitoplankton dan juga zooplankton dapat tumbuh dengan subur.

Baru setelah semua proses ini selesai, maka bibit ikan bawal siap untuk kita tebarkan ke dalam kolam.

 

Tinggalkan Balasan