Manajemen Induk Ikan Bawal Air Tawar

Dalam produksi pembenihan ikan bawal, pengaturan indukan yang baik, adalah salah satu faktor kunci untuk dapat menghasilkan anakan yang baik, dan yang tentunya juga akan menentukan keberhasilan dalam sistem produksi ini. Karena kadang kala yang terjadi adalah, bahwa kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan indukan yang baik, tetapi yang dihasilkan adalah anakan yang kurang baik. Apalagi jika kita menggunakan indukan yang kurang baik.

Karena itu jika kita menggeluti bidang usaha pembenihan ikan bawal, maka sebaiknya pengelolaan induk harus jadi prioritas utama. Kolam yang kita gunakan untuk pemeliharaan induk bisa berupa kolam tembok, ataupun juga kolam tanah, kedua kolam tersebut tidak masalah digunakan, tetapi yang harus diperhatikan adalah kelengkapan dan juga persyaratan sebagai sebuah kolam yang baik harus terpenuhi.

Kondisi kolam yang baik, misalnya seperti: kondisi kolam tidak bocor, serta kolam tersebut dapat menampung air setinggi 80 – 100 cm. Untuk memudahkan pengisian air dan untuk memudahkan penangkapan induk, maka sebaiknya kolam dilengkapi dengan saluran air masuk dan saluran air keluar.

Yang harus diperhatikan juga adalah, untuk kolam induk jantan harus dipisahkan dengan kolam induk betina. Maksudnya adalah untuk menghindari terjadinya pemijahan liar, sebelum kita melakukan pemijahan yang sebenarnya. Jika sampai terjadi pemijahan liar, maka itu akan sangat merugikan kita, karena akan memberikan hasil yang tidak maksimal.

Sebaiknya untuk luas kolamnya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Untuk setiap meter persegi dari luas kolam tersebut dapat dipelihara induk sebanyak 2 – 4 kg. Hindari penebaran induk yang terlalu padat, karena akan memberikan dampak yang tidak baik terhadap ikan. Hal yang paling sering terjadi jika kepadatan kolam terlalu tinggi adalah adanya persaingan antar ikan, yang akan mengakibatkan indukan menjadi stress.

Untuk menjaga pertumbuhan badan dan pematangan gonad sempurna, maka setiap hari induk diberi makanan tambahan berupa pelet dengan kandungan protein diatas 28%. Kandungan protein yang tinggi tersebut diperlukan oleh indukan agar ikan dapat cepat untuk mengalami matang gonad.

Untuk pemberian pakan tambahan hariannya sendiri, diberikan sebanyak 2 – 3% dari bobot indukan yang dipelihara. Untuk waktu pemberian pakannya sendiri dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari, yaitu pada pagi, sore, dan malam hari.

Jadi misalkan kita memiliki indukan dengan bobot 3 Kg, maka kebutuhan pakan ikan perhari adalah 60 – 90 gram. Dan jumlah tersebut kita bagi sebanyak tiga kali, sehingga setiap kali pemberian pakan, misalnya pagi kita berikan pakan sebanyak 20 – 30 gram, maka untuk siang dan juga malam kita berikan juga dengan jumlah yang sama.

Tetapi nanti jika bobot ikan sudah bertambah, maka jumlah pakan yang kita berikan juga akan ikut bertambah juga.

Tinggalkan Balasan