Alasan Peternak Memilih Memelihara Burung Jenis Love Bird

Dalam beberapa artikel terakhir, saya selalu menceritakan pengalaman beternak burung dari narasumber sama. Sebagai artikel penutup saya akan menuliskan, tentang alasan dia lebiih memilih memelihara burung jenis love bird dibanding dengan burung jenis lain.

Alasan dia merawat love bird, pertama berasal dari permasalahan pakan, untuk love bird fariasi pakannya cukup banyak, dan pakan pabrikannya bisa diganti dengan menggunakan sayuran, misalnya seperti jagung manis, kangkung, atau bayam.

Jadi, jika memang tidak ada uang untuk membeli pakan pabrikan, atau pada pakan pabrikan itu langka, maka burung love bird masih memiliki alternatif pakan lain. Sehingga dengan adanya pakan alternatif ini maka peternak tidak terpaku pada milet bungkusan buatan pabrik saja.

 

Alasan kedua, yaitu karena burng love bird adalah jenis burung yang mandiri, jadi burung ini setelah bertelur, dia akan mengerami sendiri telurnya sendiri sampai menetas. Setelah menetas, dia akan merawat anak-anaknya sampai bisa hidup mandiri.

Jadi, tugas pemilik adalah memberi pakan, memberi minum, lalu membersihkan kotoran burungnya saja. Selanjutnya love bird tersebut akan berkembang dan hidup dengan sendirinya. Hal ini pastinya sangat memudahkan peternak dalam melakukan perawatan.

 

Alasan ketiga yaitu soal harga jualnya, meskipun harga jualnya seringkali fluktuatif naik-turun, tetapi dengan cara perawatan yang lebih mudah, maka itu bisa menjadi keuntungan tersediri bagi pemiliknya. Tetapi jika saat sedang harga tinggi dan jarang ada peternak lain yang punya love bird, maka burung yang jelek sekalipun harganya bisa sangat mahal, dan momen seperti inilah yang selalu ditunggu peternak love bird untuk menjual burungnya.

 

Itulah alasan peternak yang menjadi narasumber saya dalam beberapa artikel terakhir, memang ada sisi hobi, kesukaan mendengarkan kicauannya, kemenangan burung dalam kontes, tetapi itu semua hanyalah nilai tambah dari asyiknya beternak love bird bagi narasumber.

Tinggalkan Balasan