Cara Menghitung Biaya dalam Ternak Itik, beserta Cara Menentukan Harga Jual Telur

Banyak peternak itik yang harus gulung tikar, karena mereka tidak mengerti dan tidak tahu cara menghitung harga keekonomian dari telur yang mereka hasilkan. Akibatnya biaya produksi telur menjadi lebih mahal dari pada harga jualnya.

Pandangan bahwa beternak itik merupakan usaha sampingan yang tidak perlu dipikirkan dan dihitung dengan baik adalah pandangan kuno, yang sudah tidak cocok lagi jika diterapkan dalam kondisi saat ini.

Untuk menentukan harga jual telur, pertama kita harus tuhu persis berapa biaya yang sudah kita keluarkan. Pastinya karena biaya produksi dari setiap peternak yang satu berbeda dari peternak yang lain, maka penentuan harga jual telur juga akan berbeda-beda pula. Ongkos produksi sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai semua biaya yang diperlukan agar itik dapat bertelur.

Berikut adalah ilustrasi contoh perhitungan ongkos produksi telur. Sebagai contoh, maka dianggap bahwa jumlah itik yang dipelihara sebanyak 100 ekor, hal ini bertujuan untuk memudahkan kita dalam mempelajari konsep perhitungan ini.

  1. Biaya Pakan

Secara garis besar seekor itik memerlukan pakan sebanyak 150 gram/ekor/hari, kalaupun kurang atau lebih dari itu, kita bisa menggunakan angka rata-rata ini sebagai patokan. Jika harga pakan itik sekarung Rp 250.000 / karung 50 Kg. Itu artinya harga pakan perKg menjadi 250.000/50 = Rp 5.000 / Kg atau Rp 5 / gram, dan biaya pakan itik perhari menjadi = 150 gr x Rp 5 = Rp 750,-

 

Kalaupun nantinya anda menggunakan campuran bekatul, dedak, nasi aking, ataupun campuran lainnya, caranya tetap sama, yaitu jumlahkan seluruh biaya pembelian pakan lalu dibagi saja dengan jumlah itiknya. Nanti akan terlihat biaya pakan itik perekor perhari.

Misalnya saja:

  • Harga konsentrat perkilogram Rp 8.400/Kg
  • Harga bekatul halus perkilogram Rp 4.000/Kg
  • Harga nasi aking perkilogram Rp 3.000/Kg

Sedangkan untuk komposisi pakan yang biasa digunakan oleh teman saya ini yaitu 1:2:1. Dengan perbandingna tersebut, dibutuhkan 15 Kg pakan untuk 100 ekor itik yang dia pelihara. Jadi Biaya menjadi seperti ini :

  • (0,25 x 15 Kg konsentrat) x Rp 8.400 = 3,75 Kg x Rp 8.400 = Rp 31.500
  • (0,5 x 15 Kg katul halus) x Rp 4.000 = 7,5 Kg x Rp 4.000 = Rp 30.000
  • (0,25 x 15 Kg nasi aking) x Rp 3.000 = 3,75 Kg x Rp 3.000 = Rp 11.250

Total biaya: Rp 31.500 + Rp 30.000 + Rp 11.250 = Rp 72.750

Biaya per Kilogram menjadi Rp 72.750 : 15 Kg = Rp 4.850

Biaya pakan per ekor itik = 150 gram x Rp 4.850 = Rp 727,5

 

  1. Biaya Penyusutan kandang

Bagaimanapun juga setelah dibangun, nantinya kandang perlu diperbaiki setelah digunakan beberapa lama, karena itu kita juga harus menghitung biaya penyusutan kandang. Sebagai contoh, bahwa biaya kita membangun kandang kita menghabiskan biaya Rp 5.000.000 dan diperkirakan kandang akan kuat digunakan selama 5 tahun, maka perhitungan kita menjadi seperti ini:

Biaya penyusutan kandang = Rp 5.000.000 : (365 hari x 5) = Rp 5.000.000 : 1825 hari = Rp 2.739,7… atau dibulatkan menjadi Rp 2.740

Karena jumlah itik yang dipelihara 100 ekor, maka biaya penyusutan akan dibebankan kepada 100 ekor itik tersebut, jadi: Rp 2.740 : 100 = Rp 27

Itulah biaya yang harus ditanggung setiap ekor itik yang nantinya akan ikut dalam ongkos produksi telur.

 

  1. Biaya Penyusutan Peralatakan Kandang

Peralatan kandang yang kita gunakan juga harus diperhitungkan, baik dari segi harganya maupun juga dari segi ketahanannya. Karena bagaimanapun juga peralatan tersebut memiliki umur pakai. Misalnya saja untuk 100 ekor itik dibutuhkan 4 buah tempat minum dan 4 buah tempat makan. Dengan harga masing masing Rp 25.000 & Rp 20.000 yang kuat digunakan sampai setahun.

Biaya penyusutannya menjadi seperti ini: (4 x Rp 25.000 ) + (4 x Rp 20.000) / 365 hari = Rp 495,-

Biaya inipun juga harus ditanggung oleh 100 ekor itik yang dipelihara tadi, maka baianya Rp 5,-

 

  1. Biaya Operasional Harian

Yang termasuk dalam biaya oprasional ini misalnya saja, seperti gaji karyawan (jika tidak dikerjakan sendiri), biaya vaksin + obat-obatan, biaya listrik, biaya air bersih. Lalu misalkan saja dalam sebulan kita menghabiskan biaya oprasional Rp 30.000 (diluar gaji karyawan), maka biaya yang harus ditanggung setiap itik menjadi (Rp 30.000 / 30 hari) / 100 ekor itik = Rp 10,-

 

  1. Biaya Penyusutan Bayah (sebutan untuk anakan itik)

Biaya penyusutan bayah adalah harga beli bayah yang siap telur dikurangi harga jual bayah afkir, lalu dibagi dengan masa aktif itik tersebut bertelur.

Meskipun pada kenyataannya usia produktif setiap ekor itik tidaklah sama, tetapi kita bisa mengambil rata-ratanya, yaitu sekitar 8 bulan. Lalu dengan harga beli bayah siap telur Rp 75.000, dan bayah afkir Rp 45.000

Maka kita bisa mendapat perhitungan sebagai berikut:

(Rp 75.000 – Rp 45.000) / 8 bulan = Rp 30.000 / 240 hari = Rp 125 / hari

 

  1. Biaya lain-lain

Yang termasuk biaya lain-lain adalah biaya penjualan (misalkan kita perlu ongkos bahan bakar untuk mengirim telur ke pengepul), biaya pembelian egg tray, telur kecil/Bk, telur pecah atau retak, dan biaya tak terduga lainnya.

Sebagai gambaran saja misalkan kita dapat memasukkan biaya lain-lain ini sebesar Rp 50/ ekor

 

Dengan demikian, maka untuk menghitung ongkos produksi sebutir telur kita tinggal menjumlahkan saja point 1 sampai point 6 = Rp 750 + Rp 27 + Rp 5 + Rp 10 + Rp 125 + Rp 50 = Rp 967,-

Angka ini adalah kondisi dimana semua telur menetas semua, namun pada kenyataannya tidak semua itik yang kita pelihara akan bertelur sempurna setiap harinya, karena itu kita harus menghitung kemungkinan besar berapa persen itik kita bertelur.

Biasanya asumsi dasar itik dapat bertelur 60% dari jumlah populasi

Maka, harga jual telur = Rp 967 x 60% = Rp 1.611,-

 

Ilustrasi di atas hanyalah contoh semata, sehingga untuk kondisi yang lebih riil dan lebih sesuai dengan kondisi anda masing-masing, maka anda dapat memasukkan variabel harga yang sesuai dengan kondisi di daerah anda masing-masing. Terutama soal sewa tanah untuk kandang dan juga gaji karyawan, karena kedua variabel ini jika dikerjakan sendiri dan tanahnya milik sendiri, keduanya tidak perlu dimasukkan.

Tinggalkan Balasan