Sejarah Mesin Penetas Telur

Beberapa literatur mengatakan bahwa bangsa Mesir sudah menggunakan alat inkubator untuk menetaskan telur semenjak 3.000 tahun yang lalu. Bahkan teknik yang sama, sampai sekarang masih dipergunakan oleh beberapa orang Mesir modern.

Alasan mereka masih mempertahankan penggunaan teknik kuno tersebut, dikarenakan tingkat keberhasilan dalam menetaskan telur yang sangat tinggi, bahkan disebutkan jika menggunakan proses ini maka tingkat keberhasilannya bisa mencapai 90%. Bila dilihat dari segi pengaplikasian teknik kuno ribuan tahun ini, sebenarnya bukan hal yang mudah untuk dilakukan bahkan cenderung sulit, karena proses ini memakan banyak sekali tenaga dan waktu,

Hal yang membuat proses ini sangat sulit, yaitu karena semua prosesnya dilakukan secara manual oleh tenaga manusia. Bahkan untuk tenaga pemanasnya sendiri, mereka masih menggunakan bahan bakar organik, seperti jerami, kayu, dan arang.

Mesin inkubator yang digunakan oleh orang Mesir ini berbentuk seperti rumah, kemudian pada tempat tersebut juga terdapat sekat-sekat ruangan yang berfungsi untuk meletakkan telur. Kemudian ada bagian ruangan yang digunakan untuk membakar kayu, arang, kotoran dan bahan organik yang lain, dengan dimikian maka suhu disemua bagian ruangan dapat terjaga.

Karena masih menggunakan bahan organik yang jika dibakar akan menghasilkan asap, maka inkubator ini juga dilengkapi dengan ventilasi udara, yang dapat membuang asap pembakaran ke luar.

Orang Mesir kuno tahu bahwa telur harus terus dibalik selama masa inkubasi, mereka tahu bahwa jika telur tidak dibalik, maka embrio akan menempel bagian dalam telur. Orang mesir kuno juga tahu bahwa selama masa akhir inkubasi, telur perlu dijaga kelembabannya, mereka biasanya meletakkan karung goni basah di atas telur-telur tersebut.

 

Di tempat lain, juga ada yang menggunakan mesin inkubasi untuk menetaskan telur. Misalnya seperti di China mereka juga menggunakan sistem yang hampir sama seperti yang dilakukan oleh orang Mesir, hanya saja perbedaannya mereka meletakkan telur yang sudah hampir menetas bersamaan dengan telur baru mulai diinkubasi. Hal ini dilakukan karena mereka tahu bahwa telur yang akan menetas akan menghasilkan panas, sehingga panas tersebut digunakan untuk menghangatkan telur yang baru saja dimasukkan.

Dari masa ke masa, mesin penetasan telur terus mengalami perkembangan dan perbaikan, dan akhirnya dapat menjadi seperti yang ada sekarang ini.

Tinggalkan Balasan