Kambing Mati dengan Perut Penuh Sampah Plastik

Cerita ini dialami sendiri oleh salah seorang teman peternak kambing, jadi ceritanya dia baru saja membeli 50 ekor indukan kambing, rencananya kambing tersebut akan digunakan untuk menghasilkan anakan-anakan baru, kemudian anakan yang sudah dibesarkan tersebut akan dijual kembali.

Pastinya dana yang dikeluarkan untuk membeli kambing-kambing tersebut sangat banyak jumlahnya. Hanya saja setelah beberapa hari di rumah ternyata sudah ada 5 ekor kambing mengalami kematian. Lalu setelah perut semua kambing yang mati itu dibedah, ternyata di dalam perut 3 ekor kambing, ditemukan sampah plastik dan tali plastik (tali rafia).

Dengan kondisi ini, pastinya teman saya ini merasa sangat kecewa dengan penjual kambingnya, karena bagaimana mungkin kambing yang kondisinya jelek seperti ini kok masih dijual kepada konsumen.

Beberapa orang peternak lain mencoba menenangkan teman saya ini, mereka mencoba memberikan beberapa masukan dan analisanya. Hal pertama yang mungkin bisa terjadi, yaitu kambing sebelumnya diberi pakan yang bahan bakunya rendeng bonggol jagung, karena biasanya di pabrik pakan jenis ini banyak terkandung tali rafia yang ukurannya kecil-kecil.

Akibatnya saat sudah masuk ke dalam perut, tali rafia ini tidak bisa tercerna oleh kambing dan jika sudah menumpuk banyak, maka bukan tidak mungkin akan menyebabkan kematian kambing itu sendiri.

Ada juga peternak lain yang menanyakan apakah kambing-kambing tersebut di rawat dengan sistem angon, yaitu sistem perawatan kambing dengan melepaskannya secara bebas di kebun atau tanah lapang, tujuannya agar kambing mencari sendiri pakannya, sehingga meringankan beban pekerjaan pemilik dalam mencari rumput untuk pakan.

Teman saya ini membenarkan, bahwa kambing-kambing tersebut dirawat dengan menggunakan sistem angon. Pendapat dari peternak lain tersebut, bahwa kambing yang dirawat dengan sistem angon, kebiasaan makannya sering kali sembarangan, dan sulit dikontrol. Hal ini berbeda dengan kambing yang dirawat dengan sistem kandang, karena pakan mereka hanya berasal dari apa yang kita berikan.

Pada saat diangon kemungkinan kambing merasakan ada tali rafia atau plastik yang rasanya asin, dan biasanya kambing akan segera memakannya. Sering kali, tali dan bungkus plastik yang dimakan oleh kambing, adalah tali bekas pupuk urea atau bekas makanan yang ada rasa asinnya, akibatnya jika sudah menumpuk, maka kambing akan mati seperti cerita di atas.

Jadi, untuk anda yang merawat kambing dengan menggunakan sistem angon mohon berhati-hati terhadap apa yang dimakan oleh kambing anda.

Tinggalkan Balasan