Contoh Perhitungan Biaya dan Prospek Keuntungan Beternak Ayam Petelur

Perhitungan ini diberikan oleh salah seorang teman peternak ayam petelur, jadi kondisi yang saya tuliskan pada artikel ini, adalah kondisi yang dialami oleh teman saya itu sendiri. Karena itu untuk anda yang berada di tempat lain, dan diwaktu yang berbeda, maka tolong hitungan yang diberikan ini nantinya bisa disesuaikan dengan kondisi yang paling nyata dengan kondisi yang ada di sekitar anda, sehingga perhitungannya bisa mendekati kondisi yang sebenarnya.

Untuk perhitungan di artikel ini, teman saya menggunakan perhitungan 200 ekor ayam petelur, tujuannya untuk memudahkan para pemula dalam menghitung kebutuhan awal dalam beternak ayam petelur. Sedangkan angka 200 ekor ayam dipilih karena angka tersebut diperkirakan bahwa peternak sudah yang bisa mendapatkan untung.

Berikut adalah perhitungannya :

  • Harga anakan ayam usia 16 minggu @ Rp 66.000/ekor, jadi untuk 200 ekor ayam total biaya yang dikeluarkan Rp 13.200.000.
  • Biaya membuat kandang untuk populasi ayam 200 ekor diperlukan kandang ukuran 50m², untuk atap dan kayu rangkanya, diperlukan biaya sekitar Rp 11.000.000
  • Biaya untuk pembelian kandang batreei, untuk 200 ekor ayam diperlukan sekitar 25 set kandang harga perset @ Rp 130.000, jadi total biaya untuk 25 kandang = Rp 3.250.000
  • Biaya pakan untuk ayam sebelum bertelur, diperkirakan 4 minggu, maka total kebutuhan pakan = Rp 3.300.000 (denga catatan harga pakan Rp 5.000/Kg

Jadi, sebelum ayam petelur dapat berproduksi, maka jumlah dana yang akan anda keluarkan yaitu sebanyak :

No KeteranganHarga
1Beli anakan ayamRp 13.200.000
2Biaya membuat kandangRp 11.000.000
3Biaya membeli kandang batreeiRp   3.250.000
4Biaya pakanRp   3.300.000
 Jumlah: Rp 30.750.000

 

Sampai di sini, harus ada catatan bahwa tanah yang digunakan sebagai kandang adalah tanah milik sendiri, sehingga tidak ada hitungan untuk sewa tanah. Meskipun hitungannya tampak besar, tetapi ada item yang tidak langsung habis dalam sekali pakai, misalnya saja atap dan dinding kandang beserta kandang batreeinya, jadi pada proses pembelian ayam yang baru nantinya, item tersebut sudah tidak perlu dimasukkan lagi.

 

Perhitungan Biaya Pakan Ayam Petelur, sehingga didapatkan harga seperti di atas, yaitu sebagai berikut:

Dalam pembuatan pakan ayam petelur, jika kita mencampur sendiri pakannya, maka kita membutuhkan konsentrat, jagung giling, dan dedak padi. Jika kita ingin membuat (mencampur) 100 Kg ayam petelur, maka kita memerlukan masing-masing bahan tersebut sebanyak 35 Kg Konsentrat, 50 Kg jagung giling, dan 15 Kg dedak padi

Untuk konsentrat yang berasal dari merk Japfa untuk 1 sak ukuran 50 Kg, kira-kira harganya Rp 400.000, maka harga perKg konsentrat = Rp 8.000/Kg.

Harga jagung = Rp 3.500/Kg.

Dedak padi = Rp 3.000/Kg.

Jadi biaya yang diperlukan untuk mencampur 100 Kg pakan ayam petelur:

No KeteranganJumlahHarga perKgTotal Harga
1Konsentrat35 KgRp 8.000Rp 280.000
2Jagung giling50 KgRp 3.500Rp 175.000
3Dedak padi15 KgRp 3.000Rp   45.000
Jumlah: Rp 500.000

 

Dari hasil hitungan di atas, maka jika dibagi 100, maka untuk setiap kilogram pakan campur ini harganya Rp 5.000. Sedangkan dalam sehari, rata-rata setiap ekor ayam memerlukan pakan sebanyak 110 gram. Jadi untuk 200 ekor ayam, anda memerlukan pakan sebanyak 22.000 gram atau 22 Kg. Sehingga biaya pakan perhari = 22 x Rp 5.000 = Rp 110.000.

 

Contoh Perhitungan agar peternak bisa untung:

Untuk produksi telur katakanlah setiap harinya menghasilkan 80%, jadi dari 200 ekor ayam akan dihasilkan 160 butir telur. Anggap saja telur tersebut ukurannya standart, yaitu dalam 1 Kg berisi 17 butir telur. Maka dalam sehari kita akan menghasilkan = 160 : 17 = 9,4 Kg telur.

Lalu anggap saja harga telur Rp 20.000/Kg, maka dalam sehari kita akan mendapatkan Rp 188.000.

Dengan demikian maka pendapatan kotor kita perhari = Rp 188.000 – Rp 110.000 = Rp 78.000

Jika dikalikan pendapatan sebulan (30 hari), maka anda akan mendapatkan Rp 2,340.000

Di sini perlu diingat bahwa hitungan tersebut akan membuat anda untung jika harga pakan masih Rp 5.000/Kg dan harga jual telur masih Rp 20.000. Pendapatan dari hitungan di atas adalah hitungan kotor, karena anda harus mengeluarkan pengeluaran rutin misalnya untuk vitamin, listrik, air dan biaya tak terduga lainnya.

Sebagai tambahan lagi, bahwa dengan menambah jumlah anakan ayam (pullet), maka pastinya pendapatan anda akan semakin besar, dan usaha ini akan semakin dapat diandalkan, lagi pula dengan menambah jumlah ayam maka tenaga yang dikeluarkan tidak bertambah terlalu banyak, tetapi pendapatan anda bisa meningkat.

Tambahan informasi lagi, bahwa untuk anakan ayam petelur (pullet) yang berasal dari perusahaan Japfa, biasanya anakan ayam tersebut akan menghasilkan telur yang seragam. Sedangkan anakan ayam yang berasal dari pabrikan Phokpan, akan menghasilkan telur yang ukurannya lebih besar, tetapi cangkang telurnya tipis. Selanjutnya, terserah pada anda sendiri lebih cocok untuk menggunakan pullet dari pabrikan mana.

Tinggalkan Balasan