Budidaya ikan bawal air tawar membutuhkan patokan atau kondisi air yang memenuhi syarat untuk menjamin kesehatan ikan – ikannya. Jadi tidak sembarang kita mengisikan air pdam, sungai, sumur kedalam kolamnya.
Untuk ketinggian lokasi budidaya ikan bawal air tawar dapat kita pelihara mulai dari ketinggian 0 meter dari permukaan laut sampai pada ketinggian 800 meter dari permukaan laut. Jadi kita dapat memeliharanya mulai dari dataran rendah sampai ke dataran tinggi.
Ikan bawal dapat bertahan hidup di dalam media budidaya, dengan suhu air optimum yang dapat ditoleransi oleh ikan berkisar antara 20 – 30 °C, sedangkan jika kita ingin memaksimalkan pertumbuhan ikan maka, suhu air di dalam media dapat kita jaga pada suhu antara 25 – 28 °C.
Sedangkan untuk kandungan oksigen (O2) yang terlarut di dalam air media budidaya adalah 3 ppm (miligram perliter)
Untuk kandungan lain di dalam air media budidaya adalah karbondioksida (CO2) di bawah 15 ppm, NH3 (amoniak) sebesar 0,05 ppm, NO2 sebesar 0,25 ppm.
Ikan bawal dapat bertahan pada tingkat keasaman (pH) air berkisar antara 5 – 7, tetapi jika kita ingin agar pertumbuhan ikan semakin maksimal, maka tingkat keasaman air dapat kita jaga pada 6,5 – 7.
Jika kita melakukan budidaya ikan bawal, maka kita dapat memeliharanya pada banyak media, mulai dari kolam tanah, kolam yang dasarnya tanah dan dindingnya beton, kolam plastik (terpal), kolam yang sepenuhnya tembok atau beton. Tetapi menurut penuturan dari para peternak ikan bawal yang sudah terlebih dahulu memelihara ikan bawal, bahwa tempat budidaya ikan bawal yang paling baik adalah di waduk, danau (baik danau alami maupun danau buatan/situ) dengan teknik Keramba Jaring Apung (KJA).
Sedangkan suber air untuk mengisi media budidaya, dapat berasal dari berbagai sumber, misalnya: dari saluran irigasi teknis, saluran irigasi setengah teknis, air tanah (sumur), atau dari air hujan. Yang terpenting adalah syarat kualitas suber air tersebut seperti persyaratan di atas.
Tinggalkan Balasan