Seorang teman peternak sapi bercerita, bahwa sapi miliknya saat ini tidak bisa berdiri, dan kejadian ini sudah berlangsung selama seminggu penuh. Menurut dia, bahwa sebelumnya sapi tersebut seperti menunjukkan gejala keracunan, hanya saja dia tidak tahu sapinya mengalami keracunan apa, lalu setelah keracunan sapi tersebut seperti menunjukkan gejala seperti kembung.
Ada peternak lain yang menyarankan bahwa untuk mengobati kembungnya, maka bisa diberikan obat merk tipanol. Sedangkan untuk mengualkan racun yang sudah terlanjur tertelan, maka bisa menggunakan campuran minyak goreng dengan garam yang telah diaduk, setelah itu tinggal diminumkan saja.
Tetapi menurut dia ada juga peternak lain yang menggunakan campuran minyak goreng dengan minyak kayu putih dan air hangat. Setelah diberi minyak goreng, biasanya sapi akan segera muntah, dan untuk menetralisir kandungan racun yang sudah terlanjur tertelan, maka sapi bisa diberikan air kelapa murni, menurut dia air kelapa dapat menetralkan kandungan racun yang sudah terlanjur tertelan.
Ada juga peternak lain yang menyarankan jika sapi sampai terkena kembung, maka mereka menggunakan batang pohon pepaya untuk dimasukkan ke dalam pantat sapi. Sebaiknya batang pohon pepaya tersebut sudah dicuci bersih terlebih dahulu, agar tidak gatal saat dimasukkan. Tujuannya agar gas yang menyumbat di perut sapi bisa dikeluarkan.
Selain itu anda juga bisa melapisi tangan anda dengan kantong kresek, lalu lumuri dengan minyak goreng, setelah itu gunakan itu untuk dimasukkan ke dalam pantat sapi, tujuannya agar membantu sapi untuk bisa mengeluarkan udara dan kotoran yang tersumbat, yang menyebabkan kembung.
Tetapi yang jelas, bahwa sapi yang baru saja mengalami keracunan memang lama untuk bisa berdiri tegak kembali. Bahkan jika keracunan yang dialami cukup parah, malah sapi tersebut tidak akan pernah kembali ke kondisi normal, bahkan saat berdiri sapi tersebut akan terus gemetaran seperti orang yang sudah tua, jika di tempat saya disebut “buyuten“.
Jika sampai sapi mengalami keracunan, maka kuncinya adalah telaten, karena memang memerlukan usaha yang banyak agar sapi bisa pulih kembali.
Tinggalkan Balasan