Saya mendapatkan cerita ini dari salah seorang teman. Beberapa tahun yang lalu teman saya ini kenal dengan seorang buruh tani, dan pastinya karena profesi buruh tani tidak bisa dijadikan pegangan, maka dia ingin mencoba untuk memelihara kambing, dengan harapan untuk kedepannya hidup bisa menjadi lebih baik.
Langkah awal yang dia lakukan, adalah meminjam BPKB milik kakak iparnya, lalu BPKB tersebut kemudian digadaikan di koperasi peminjaman uang. Pada saat itu dengan BPKB tersebut, uang yang bisa cair sampai 3 juta, dengan jangka waktu peminjaman selama satu tahun.
Lalu uang yang 2,5 juta dibelikan 10 ekor kambing jemoko. Sementara uang yang 500 ribu akan digunakan sebagai dana cadangan dan akan digunakan sebagai pembayaran pertama cicilan di koperasi.
Setelah memelihara kambing tersebut selama lima bulan, maka lima ekor kambing dijual. Pada saat itu harga lima ekor kambing tersebut sudah dapat digunakan untuk melunasi hutang di koperasi. Dan setelah hutang di koperasi tersebut lunas, dia masih memiliki lima ekor kambing lagi di kandang.
Dan lima ekor kambing ini masih bisa digunakan sebagai modal ke depannya. Mungkin jika melihat dari sisi kesuksesannya saja, sepertinya bisa membuat kita iri. Tetapi anda juga harus tahu seberapa besar pengorbanannya untuk bisa mencari pakan setiap hari, karena pastinya tidak akan mudah, belum lagi jika ditambah dengan panas terik dan hujan lebat, maka perjuangan tersebut akan terasa cukup berat.
Tetapi orang ini berpendapat jika ada niat, maka pasti ada jalan. Kerja keras tidak akan mengkhianati hasil.
Tinggalkan Balasan