Penyebab Banyak Peternak Ayam Petelur Rugi dan Gulung Tikar

Dalam beberapa waktu belakangan ini, sudah ada beberapa orang peternak ayam petelur di daerah saya yang mengalami kerugian, akibatnya sekarang mereka sudah tidak lagi beternak ayam. Bahkan sudah ada peternak yang membongkar kandangnya.

Karena hal tersebut, maka dalam pembicaraan antar peternak ayam yang masih tersisa, coba menyusun kira-kira hal apa yang terjadi sehingga peternak tersebut sampai mengalami kerugian.

  • Hal yang paling membuat peternak mengeluh yaitu soal harga pakan. Boleh dikatakan jika sampai peternak tidak dapat memproduksi pakannya sendiri, maka biaya untuk pakan adalah biaya yang paling besar jumlahnya. Sehingga saat harga pakan mulai naik, dan harga jual telur turun, maka sudah dapat dipastikan bahwa peternak akan rugi. Pada saat kerugian tersebut semakin banyak, maka dapat dipastikan bahwa peternak akan segera gulung tikar.
  • Permasalahan berikutnya yang membuat peternak bisa bangkrut, yaitu kondisi dimana peternak tersebut masih sangat tergantung dengan tengkulak. Sehingga harga jual telur ditentukan oleh tengkulak. Seandainya saja peternak kecil bisa langsung mengakses konsumen, kemungkinan besar harga jual telurnya bisa lebih tinggi. Belum lagi, terkadang para tengkulak ini sering sekali mempermainkan harga, tujuannya agar mereka bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Akibatnya peternak yang akan dirugikan.
  • Berikutnya yang bisa membuat peternak ayam petelur menjadi bangkrut, adalah soal tata kelola pemeliharaan ayamnya. Kadang kala karena salah urus, ataupun metode perawatan yang tidak tepat, maka banyak ayam yang terserang penyakit, lalu mati. Dan jika sudah demikian, maka dapat dipastikan bahwa peternak akan rugi.
  • Hal terakhir yang berhasil mereka temukan, yaitu soal pengelolaan keuangan. Karena beberapa orang peternak yang sudah melakukan panen pertama, kadang mereka lupa bahwa ayam mereka akan segera tua dan perlu diganti dengan yang baru. Tetapi uang hasil penjualan telur, terkadang malah dibelikan barang konsumsi yang tidak ada hubungannya dengan beternak ayam, seperti misalnya membeli hp baru. Lalu pada saat ayam mereka tua dan perlu diganti, mereka tidak memiliki dana lagi. Karena itu mereka langsung berhenti beternak seketika itu juga. Karena itu pengelolaan keuangan yang berkelanjutan sangat diperlukan.

 

Memang selain hal-hal di atas, ada beberapa hal teknis lainnya yang perlu diketahui oleh peternak, sebelum benar-benar terjun ke dunia peternakan ayam. Karena pengetahuan tambahan, terkadang bisa menjadi pembeda antara keberhasilan dan kegagalan.

Tinggalkan Balasan