Menangkap Belut menggunakan Listrik Sangat Merugikan Petani

Saat ini orang yang memancing belut nampaknya sudah sangat sedikit, karena saat ini kebanyakan orang menangkap belut dengan cara menyetrumnya. Hal ini dikarenakan cara penggunaan alat setrum yang lebih mudah dari pada harus memancingnya, lagi pula hasil dari menyetrum juga bisa lebih banyak, sehingga dengan menggunakan setrum bisa lebih menguntungkan.

Alasan, mengapa jumlah orang yang mencari belut cukup banyak, yaitu karena harga jual belut yang stabil dan selalu mahal, ditambah dengan jumlah peternak belut yang belum banyak, maka profesi pencari belut menjadi sangat menjanjikan.

Meskipun menangkap belut dengan menggunakan setrum listrik sangat menguntungkan bagi para pencari belut, ternyata hal ini malah berbanding terbalik dengan apa yang dialami oleh para petani. Bagi para petani, belut bukanlah ancaman, karena mereka tidak merusak ataupun memakan padi yang ditanam, bahkan bagi petani belut adalah hewan pemangsa hama pertanian, yang sangat membantu petani.

Menurut pengalaman dari beberapa petani, bahwa saat populasi belut menurun drastis, maka jumlah keong akan meningkat dengan pesat. Dan saat jumlah keong menjadi tidak terkendali, maka serangan hama keong bisa menjadi sangat fatal.

Bahkan, ada petani yang menceritakan jika sawahnya yang seluas 2.000 m² habis, karena diserang oleh keong dalam waktu semalam saja.

Perlu diketahui juga, bahwa untuk mengatasi serangan hama keong ini bukanlah perkara mudah, karena pastinya akan membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang tidak sedikit. Jadi, bagi para petani, akan lebih mudah menangani keong dengan cara membiarkan musuh alaminya tetap hidup.

Perlu diketahui bahwa rusaknya rantai makanan di alam, pastinya membawa dampak yang besar. Karena itu ekosistem harus tetap dijaga dengan baik. Selain memangsa keong, belut juga diketahui bisa memangsa wereng dan belalang, jadi jika pemangsanya hilang, dapat dipastikan bahwa populasi wereng dan belalang pasti akan meningkat drastis.

Lalu pada akhirnya, anda tahu sendiri bahwa jika hama ini berkembang pesat tanpa ada pengendalinya, maka akibatnya bisa sangat fatal terhadap produksi beras.

Kerugian lain yang diderita oleh petani akibat para pencari belut, yaitu terletak pada kelakuan mereka yang menginjak-injak gundukan tanah di sawah / galengan, sehingga mengakibatkan galengan-galengan tersebut menjadi rusak.

Belum lagi, petani mengatakan bahwa tanah yang baru saja di setrum, maka kesuburannya menjadi turun, sepertinya ini berkaitan dengan mikro organisme yang berperan dalam kesuburan tanah, menjadi ikut mati akibat dari sengatan listrik tersebut. Selain itu, sengatan listrik juga bisa membuat cacing tanah menjadi mandul, jika sudah demikian maka kita sudah tahu apa akibat selanjutnya yang akan terjadi.

Hal lain yang terjadi pada tanah sawah, yaitu akan menjadi bantat. Selain itu, jika ditanami padi, maka padinya tidak akan subur, bahkan padinya akan mudah terserang virus, bakteri, dan jamur. Jadi, anda bisa menghitung sendiri berapa besar kerugian petani jika sudah seperti ini.

Tinggalkan Balasan