Cara Menarik Perhatian Nyamuk agar Menghasilkan Jentik-jentik yang Banyak

Beberapa waktu yang lalu, saya sudah menuliskan tentang cara untuk menternakkan jentik nyamuk. Hanya saja baru beberapa minggu belakangan ini, saya menemukan lagi cara lain, yang selalu berhasil dalam beberapa kali percobaannya, tentunya juga dapat menghasilkan jentik nyamuk yang banyak.

Hal yang perlu anda siapkan, yaitu wadah untuk membiakkan jentik nyamuk (bisa ember, kaleng, tong, dll), air tawar bersih, dan bekatul / dedak halus.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengisi wadah yang sudah kita siapkan tersebut dengan air tawar bersih. Mengapa harus air bersih, ini mungkin ada kaitannya dengan jenis nyamuk yang ada di sekitar tempat tinggal saya, jadi mereka hanya mau bertelur pada genangan air bersih saja.

Setelah itu, kita harus membasahi dulu bekatul sebelum dimasukkan ke dalam wadah pembiakan. Hal ini karena jika langsung dimasukkan ke dalam wadah, maka bekatul tersebut tidak akan bisa tenggelam dengan sempurna, dan masih banyak yang mengambang.

Selain itu pastikan bahwa yang anda beli adalah bekatul, karena saya pernah membeli di mobil selep, ternyata itu adalah bekatul yang bercampur dedak. Akibatnya, dedak tersebut hanya membuat kotor airnya saja, dan tidak bisa tercampur sempurna di dalam air, akibatnya sampai seminggu juga tidak ada jentik nyamuk yang muncul.

Ini adalah hal yang paling penting menurut saya, yaitu anda harus meletakkan wadah tersebut pada tempat yang terkena sinar matahari langsung dalam waktu yang lama. Jadi, sepertinya jenis nyamuk yang ada di daerah saya semakin panas terkena sinar matahari, maka mereka akan semakin banyak jumlahnya.

Setelah semalaman, maka pada kesokan harinya, permukaan air di wadah akan timbul seperti selaput tipis berwarna putih. Jangan buang selaput ini, coba berikan saja pada ikan, karena ikan hias saya cukup menyukainya. Biasanya setelah beberapa hari, maka akan muncul jentik nyamuknya.

Semakin banyak nyamuk di tempat itu maka semakin bagus, karena setelah berminggu-minggu bertelur ternyata jumlah nyamuk tersebut akan menyusut banyak, dan setelah itu saya melihat bahwa jenis nyamuk yang berbeda yang berkeliaran menggantikan nyamuk sebelumnya, kemungkinan nyamuk baru ini berasal dari tempat lain.

Setelah itu, saat jentik nyamuknya muncul, maka kita tinggal mengambilnya saja dengan menggunakan jaring. Usahakan agar menggunakan jaring yang lubangnya besar, yaitu agar telur nyamuknya tidak ikut terangkat bersama jentik nyamuknya. Jadi, regenerasinya bisa lebih cepat.

Jika selama beberapa waktu ternyata jentik nyamuknya tidak ada lagi, mungkin pakan yang ada di dalam wadah sudah habis, jadi anda bisa menambah lagi bekatulnya. Atau jika anda ingin jentik nyamuknya terus berkelanjutan, maka lebih baik penambahan bekatulnya dilakukan setiap beberapa waktu sekali, jadi rutin dilakukan penambahan.

Alasan saya menggunakan bekatul, yaitu karena mudah didapat dan harganya murah (Rp 2.500/Kg), sementara saya pernah menggunakan pelet ikan, tetapi saya tidak berani menggunakan dalam jumlah banyak karena harganya yang mahal, maka jentik nyamuk yang dihasilkan juga sedikit.

Tinggalkan Balasan