Daur Hidup Nyamuk

Mungkin bagi sebagian orang, nyamuk merupakan hewan yang menyebalkan bahkan mematikan. Tetapi bagi saya, nyamuk adalah hewan penyedia pakan ikan yang murah, mudah di dapat, jumlahnya banyak, dan pastinya memiliki kandungan gizi yang tinggi, sehingga sangat menguntungkan.

Bagi saya, semua tahapan dalam hidup nyamuk dapat dijadikan pakan ikan. Hanya saja, untuk menangkap nyamuk yang telah tumbuh dewasa, akan sangat sulit untuk dilakukan, dan akan lebih mudah untuk menangkap nyamuk yang masih berada dalam tahap larva. Untuk larva nyamuk sendiri, kita biasa menyebutnya sebagai jentik-jentik.

Karena begitu besarnya manfaat dari jentik nyamuk sebagai pakan ikan, maka tidak ada salahnya jika kita belajar sedikit tentang perkembangan hidup nyamuk. Nyamuk juga sama seperti jenis serangga lainnya yang mengalami perubahan bentuk tubuh dalam sepanjang hidupnya, atau kita sering menyebutnya sebagai metamorfosis.

Nyamuk adalah hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, karena bentuk larva dan dewasanya sangat berbeda jauh, sama halnya seperti katak dan kupu-kupu. Berikut adalah tahap perkembangan nyamuk :

 

  1. Telur nyamuk

Permulaan hidup nyamuk berasal dari telur. Nyamuk adalah hewan yang meletakkan telurnya di dalam air, hal ini dikarenakan jika telur nyamuk berada di luar air, maka telur itu akan rusak dan mati. Sedangkan cara telur tersebut berada di air bisa berbeda-beda, tergantung dari jenis nyamuknya.

Misalnya saja ada jenis nyamuk yang meletakkan telurnya secara bergerombol agar telurnya bisa mengapung di atas permukaan air. Tetapi ada jenis nyamuk lain yang meletakkan telurnya satu persatu di air.

Rata-rata dalam sekali bertelur nyamuk akan menghasilkan 300 butir telur, lalu telur tersebut akan menetas sekitar satu sampai dua hari kemudian. Telur nyamuk ukurannya sangat kecil, karena itu sulit untuk dilihat dengan menggunakan mata telanjang.

 

  1. Jentik nyamuk

Setelah telur nyamuk menetas, maka akan keluar jentik nyamuk. Saya kurang tahu apakah semua jentik nyamuk ini akan langsung berwarna abu-abu atau hitam. Karena selama saya membiakkan jentik nyamuk, ada juga jentik nyamuk berwarna merah dengan panjang sekitar 5 mm, menggeliat seperti cacing sutra. Jentik nyamuk ini tidak berenang ke permukaan air, tetapi mereka akan tetap berada di dasar wadah.

Baru setelah itu akan keluar jentik nyamuk yang berwarna hitam atau abu-abu tadi. Menurut beberapa literatur, bahwa umur jentik nyamuk ini sekitar 8 – 10 hari, sebelum akhirnya jentik ini berubah menjadi nyamuk dewasa.

Hanya saja apakah 8 – 10 hari tersebut, hanya untuk jentik yang berwarna abu-abu itu saja ataukah sudah termasuk dengan jentik nyamuk yang berwarna merah tadi. Untuk saya pribadi, bahwa sebisa mungkin saat jentik nyamuk ini mulai muncul, maka secepat mungkin saya akan menjadikannya pakan ikan.

Informasi tambahan, bahwa jentik nyamuk menggunakan ujung ekornya untuk bernafas, untuk makanannya sendiri rata-rata jentik nyamuk memakan material organik kecil yang ada dalam wadahnya.

 

  1. Pupa

Setelah menyelesaikan bentuk larvanya, maka nyamuk akan berubah menjadi kepompong, bentuk ini disebut juga dengan pupa, nyamuk akan berada dalam bentuk pupa selama 1 – 2 hari. Selama berada dalam bentuk kepompong, nyamuk akan bernafas dengan menggunakan tanduk thorakis yang berada dalam gelung thorakis.

Perlu diketahui juga bahwa kepompong nyamuk ini juga disukai oleh ikan.

 

  1. Nyamuk dewasa

Setelah keluar dari kepompong, maka nyamuk ini sudah dikatakan sebagai nyamuk dewasa, dan siap untuk kawin dan bertelur kembali.

Untuk umur nyamuk betina dewasa, dapat hidup antara 42 – 56 hari. Sedangkan untuk nyamuk jantan dewasa, mereka hanya hidup sekitar 10 hari saja. Perlu diketahui juga bahwa hanya nyamuk betina saja yang menghisap darah, hal ini dilakukan karena nyamuk membutuhkan protein darah untuk memenuhi gizi selama reproduksi.

Tinggalkan Balasan