Cara Menghitung Kebutuhan Pakan Ikan (Pelet) dalam Budidaya Lele

Dalam setiap usaha budidaya hewan ternak, pastinya kebutuhan pakan akan menjadi pertimbangan utama, terutama untuk beternak ikan lele, kebutuhan pelet adalah pengeluaran utama yang harus dipersiapkan oleh para peternak.

Karena itu tidak ada salahnya, sebelum anda memulai usaha beternak lele ini, anda menghitung dulu biaya untuk membeli pelet ini.

Sama seperti usaha yang lain, bahwa usaha beternak lele juga ada untung dan ruginya. Karena itu perhitungan kebutuhan pakan ini juga merupakan perhitungan pada saat anda bisa berhasil / untung. Karena jika sampai anda rugi atau banyak yang mati, pastinya semua perngeluaran akan dianggap musnah dan tidak akan kembali.

Contoh perhitungannya :

Jadi, misalnya saja anda membeli bibit lele dengan berat 10 gr, dan nanti saat anda memanen lele tersebut dengan ukuran berat 100 gr (1 Kg isi 10 ekor ikan lele). Maka pelet yang dibutuhkan untuk bisa menghasilkan daging yaitu 90 gr. Selanjutnya untuk menghitung keseluruhan pelet yang dibutuhkan selama satu kali masa tebar, yaitu tinggal kita kalikan saja dengan jumlah ikan yang ada di dalam kolam.

Misalkan saja kita tebar 1.000 ekor, maka jumlah total peletnya 90.000 gr, atau 90 Kg. Selanjutnya tinggal kita bagi saja berat pelet tersebut ke dalam ukuran pelet yang berbeda-beda, yaitu dari ukuran terkecil sampai yang paling besar.

Sebenarnya cara menghitung pelet di atas adalah cara yang digunakan oleh peternak ahli. Karena hanya mereka yang bisa menggunakan 1 Kg pelet bisa menjadi 1 Kg daging. Karena, biasanya untuk peternak pemula angkanya 1 Kg pelet hanya bisa menghasilkan 0,5 – 0,6 Kg daging. Hitungan ini, kadang kala sudah merupakan hasil pemberian pakan tambahan seperti daun singkong, daun pepaya, keong sawah, bekicot dan pakan tambahan lainnya.

 

Selain cara perhitungan kebutuhan pelet diatas, sebenernya saya ingin memberikan gambaran untuk para pemula yang baru saja belajar beternak lele. Karena, selama ini saya sering sekali melihat peternak yang baru saja memulai usaha pembesaran ikan lele yang mengalami kematian masal. Sehingga boleh dibilang bahwa usaha pertama mereka selalu mengalami kegagalan.

Karena itu, jika saya ditanya berapa kira-kira berat pelet yang dibutuhkan, maka saya bisa menjawab bahwa jumlah peletnya bisa sangat banyak, tetapi kemungkinan anda panen itu sangat kecil. Jadi, boleh dibilang bahwa tebar pertama ini sebagai kegiatan membakar uang, atau kegiatan yang tidak menghasilkan. Tetapi jika anda tidak melakukannya, maka anda tidak akan pernah tahu apakah itu akan berhasil atau tidak.

 

Mungkin perlu saya tambahkan sedikit disini, bahwa saat anda mulai bisnis ternak lele, maka kebutuhan pelet adalah kebutuhan yang paling besar. Karena itu, dengan harga pelet yang sangat tinggi saat ini, dan ditambah dengan harga jual lele di tingkat pengepul, yang stabil diangka yang rendah. Maka saat ini, banyak peternak yang mengalami kerugian. Dan mereka lebih memilih untuk gulung terpal (kata lain dari gulung tikar).

Jika anda ingin untung dalam usaha budidaya lele, maka harga jual ikan lele di tempat anda harus tinggi. Atau jika tidak, maka anda harus punya sumber pakan alternatif yang lebih murah, seperti misalnya kepala udang, ikan runcah, keong sawah, atau pakan alternatif lain yang setara dengan itu.

Tinggalkan Balasan