Proses Pembuatan Tempat Meletakkan Telur

Bagi para peternak, pedagang telur, dan konsumen telur, mungkin sudah tidak asing lagi dengan tempat telur ini. Kebanyakan dari kita tahu bahwa tempat telur ini terbuat dari kertas, tetapi kebanyakan dari kita tidak tahu bagaimana proses pembuatan tempat telur tersebut. Di daerah tempat tinggal saya tempat meletakkan telur biasanya disebut dengan “tatakan”.

Untuk kertas yang dapat digunakan sebagai bahan baku tatakan telur ini, mulai dari koran, majalah, buku, kardus, dan berbagai bahan kertas bekas lainnya. Selanjutnya setelah ditimbang, maka kertas-kertas tersebut akan dicampur terlebih dahulu dengan duplex dan karton cincang, tujuannya agar tatakan telur yang dihasilkan bisa lebih keras dan lebih kuat.

Setelah selesai dicampur, maka kertas tersebut akan digiling untuk dijadikan bubur kertas. Untuk mempercepat proses penghancuran kertas, maka selama proses penghancuran tersebut akan ditambahkan air. Setelah bubur kertas jadi, maka bubur akan diaduk-aduk selama 30 menit, tujuannya agar bubur kertas bisa lebih halus. Intinya, semakin lama bubur kertas diaduk, maka hasilnya akan semakin halus.

Setelah bubur kertas menjadi halus, maka langkah selanjutnya adalah proses pencetakan bubur kertas. Dalam proses pencetakan ini, pabrik biasanya sudah menggunakan mesin press.

Setelah di press, kondisi tatakan telur masih basah, sehingga untuk mengurangi kadar airnya, tatakan telur perlu dimasukkan ke dalam mesin oven. Mesin oven bisa mengurangi kadar air di dalam tatakan sampai 50 %, pada saat itu tatakan telur akan menjadi kering dan keras.

Langkah terakhir, tatakan telur akan ditumpuk, kemudian dirapatkan, dan dikemas, yang kemudian tinggal dikirim kepada konsumen.

Tinggalkan Balasan