Mengatasi Penyakit Kulit (gudiken) Pada Sapi

Salah seorang teman saya, bercerita bahwa sapi miliknya mengalami penyakit kulit yang cukup parah. Untuk daerah tempat tinggal saya biasa menyebut penyakit ini sebagai gudiken. Karena parahnya penyakit ini, maka bulu dari sapi tersebut sampai rontok.

Dalam artikel lain, disebutkan jika gudik atau gudiken disebabkan oleh serangan kutu. Jadi, pada saat kutu jantan dan betina melakukan kawin, maka si betina akan membuat lubang pada permukaan kulit, lalu meletakkan telurnya dalam lubang tersebut.

Setelah beberapa hari, maka akan telur-telur tersebut akan menetas. Pada saat itu, anakan kutu tersebut akan keluar dari lubang, dan akan segera kawin dan membuat lubang lain di permukaan kulit. Karena itu, meskipun kutu yang menyerang relatif kecil, tetapi karena reaksi berantai yang cukup cepat inilah, maka akibatnya juga bisa menjadi fatal.

Solusi yang dapat ditawarkan oleh beberapa teman yang lain, yaitu dengan menggunakan cara tradisional, kita dapat  menggunakan campuran daun sirsat dan daun pinang muda.

Cara pembuatannya, kedua daun tersebut akan kita campur lalu kita tumbuk bersama-sama, setelah tumbukan tersebut selesai, maka tinggal kita balurkan saja pada permukaan kulit sapi yang terkena penyakit. Sebaiknya dalam pembuatan ramuan ini, jangan menggunakan blender, karena khasiatnya akan lebih kuat jika ditumbuk ataupun dihaluskan menggunakan ulegan.

Teman saya itu, tidak menjelaskan soal dosis yang bisa digunakan, ataupun jumlah pemakaiannya. Jadi, jumlah daun yang ditumbuk sebaiknya disesuaikan saja dengan luasan permukaan kulit sapi yang terserang penyakit. Dan semakin sering kita membalurkan ramuan ini, maka kemungkinan sembuhnya juga akan menjadi semakin cepat.

Mungkin cara tradisional ini dapat dicoba, karena pastinya akan lebih aman jika menggunakan ramuan alami dari pada obat kimia pabrik. Lagi pula ramuan tradisional seperti ini tidak ada efek sampingnya, lebih murah, dan bahannya mudah di dapat. Selamat mencoba.

Tinggalkan Balasan