Perhitungan Biaya Ternak Bebek Petelur

Beberapa waktu yang lalu saya pernah bertanya kepada salah seorang teman peternak bebek, kira-kira perhitungan sederhana untuk beternak bebek itu seperti apa? Terutama untuk biaya dan pendapatannya.

Pertama-tama, teman saya ini menyarankan agar membeli bebek yang sudah siap bertelur saja. Alasannya, karena bebek yang sudah siap bertelur meskipun harganya lebih mahal, jika dibandingkan dengan memelihara bebek baru menetas, tetapi resiko kematiannya juga lebih kecil, sehingga perhitungan keuntungan bisa diperkirakan dengan lebih akurat. Terutama sekali jika kita adalah peternak pemula, yang masih dalam tahap baru belajar.

Jadi, menurut dia perkiraan harga bebek siap bertelur saat ini sekitar Rp 65.000 / ekor. Sedangkan untuk biaya pakan satu ekor bebek setiap hari, yaitu sekitar Rp 600 – Rp 900. Sedangkan harga jual telur bebek di tingkat peternak saat ini Rp 1.500 / butir.

Untuk lebih memudahkan perhitungan, teman saya ini menggunakan contoh jika saya memelihara 1.000 ekor bebek. Jadi, harga total pembelian bebek Rp 65.000.000, dan biaya pakan untuk semua bebek perhari Rp 600.000 – Rp 900.000.

Dapat dipastikan bahwa dengan jumlah bebek bertelur sebanyak 40 – 60 % dari populasi saja, maka biaya pakan untuk bebek tersebut sudah tertutupi.

Teman saya ini menambahkan, bahwa jika kita beternak sesuai dengan aturan yang baik, maka bebek tersebut dapat bertelur sebanyak 60 – 90 % dari total populasi selama 3 – 4 bulan. Dengan kata lain, hal tersebut akan menjadi keuntungan bagi peternaknya. Biasanya setelah masa puncak tersebut bebek masih bisa bertelur dengan baik, meskipun sudah tidak sebanyak masa puncak tersebut.

Teman saya ini mengatakan, bahwa selain biaya-biaya yang sudah disebutkan di atas, masih ada biaya lain yang harus disiapkan peternak. Misalnya saja biaya pembuatan kandang, biaya untuk vaksin, vitamin dan beberapa biaya-biaya pendukung yang lain.

Sedangkan teman saya ini menggunakan patokan harga jual telur bebek segar di tingkat peternak. Tetapi harga jual telur bebek ini, sebenarnya masih sangat fluktuatif, bahkan di beberapa daerah ada yang sampai dijual dengan harga Rp 2.500 / butir. Dengan demikian, maka keuntungan yang bisa diperoleh peternak menjadi lebih banyak.

Untuk menambah nilai jual telur bebek, ada beberapa hal yang biasa dilakukan oleh teman saya ini, pertama dia akan memisahkan telur yang bisa ditetaskan dan yang tidak bisa ditetaskan. Jadi, telur yang bisa ditetaskan akan dijadikan bibit, yang nantinya akan digunakan untuk mengganti bebek yang sudah tua.

Sedangkan telur yang tidak bisa ditetaskan (tidak ada calon anakan di dalamnya) akan diolah menjadi telur asin, sehingga harga jualnya juga akan meningkat. (untuk resep pembuatan telur asin sudah saya tuliskan pada artikel sebelumnya). Selain itu bebek yang sudah tidak produktif lagi, masih bisa dijual untuk diambil dagingnya.

Bahkan teman saya ini mengatakan, ada beberapa peternak lain mensiasati kebutuhan pakan, dengan cara menggembalakan bebek-bebeknya di sawah yang sudah dipanen. Dengan cara demikian, maka biaya pakan dapat lebih ditekan lagi.

Tinggalkan Balasan