Perbedaan Sifat dan Karakter Anak Ayam yang Dirawat Induknya dan yang Tidak

Rumah saya masih tergolong di desa, dan kebanyakan masyarakatnya masih memelihara ayam sebagai hewan ternak di rumah. Tetapi saat ini, saya melihat bahwa tidak semua warga membiarkan anak ayam yang baru saja menetas dibiarkan untuk diasuh induknya.

Alasan yang paling banyak dikemukakan warga, yaitu agar induk ayam tersebut dapat segera bertelur dan mengeram lagi. Sehingga ayam mereka dapat lebih cepat menjadi banyak. Karena itu akan ada perbedaan sifat dan karakter dari anak ayam yang dirawat oleh induknya dan yang tidak.

Yang pertama, anak ayam yang tidak dirawat induknya, biasanya mereka nampak lebih madiri, sehingga mereka bisa lebih cepat belajar menacari makan dan belajar makan sendiri.

Hanya saja, biasanya anak ayam yang tidak dirawat oleh induknya, mereka akan seperti ayam liar yang tidak punya tata krama, dan sopan santun, dan anak ayam ini juga sulit untuk diajari sesuatu. Dan kalaupun bisa diajari sesuatu, maka butuh waktu yang cukup lama.

Sedangkan anak ayam yang diasuh oleh induknya, akan tumbuh dan belajar tentang semua pengetahuan yang dimiliki oleh induknya. Sehingga mereka tahu kapan waktu diberi makan, kapan harus masuk ke dalam kandang, dan beberapa perintah yang biasa kita berikan kepada induk ayam.

Mungkin mereka akan lambat menjadi mandiri, tetapi saat mereka sudah lepas asuh, maka kemampuan mereka sudah setara dengan induknya. Bahkan mereka juga tidak perlu lagi mencoba-coba pakan yang baik untuk dirinya. Anak ayam yang diasuh oleh induk mereka lebih jinak, dengan tata krama dan sopan santun yang lebih baik.

Banyak warga yang membandingkan bahwa anak ayam yang diasuh oleh induknya seperti manusia yang diasuh dan dididik dengan benar oleh keluarganya. Dan anak ayam yang tidak diasuh oleh induknya, mirip seperti anak manusia yang tidak diasuh dengan benar oleh keluarganya. Menurut mereka perbandingannya sangat mirip.

Jadi, biasanya jika anak ayam yang diasuh oleh induknya, maka hanya perlu mengajarkan sekali yaitu pada generasi yang pertama saja, sedangkan untuk generasi yang berikutnya akan diajari oleh induk mereka. Tetapi jika sistem beternak yang kita gunakan adalah sistem pisah asuh, maka kita harus mengajarkan hal yang sama terus-menerus pada setiap generasi anak ayam.

Tinggalkan Balasan